"Saat ini, ekspor UMKM sebesar 15,65 persen, masih jauh daripada beberapa negara lainnya seperti Singapura 41 persen, Thailand 29 persen, atau Tiongkok yang mencapai 60 persen. Target kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17 persen pada tahun 2024," katanya, dilansir dari Antara, Kamis, 11 November 2021.
Dalam mendorong UKM, dikatakan, Kementerian Koperasi dan UKM memberikan dukungan antara lain fasilitasi standarisasi internasional bagi UKM, sekolah ekspor, juga pelatihan UKM ekspor. Selain itu, juga pembiayaan ekspor, sistem informasi ekspor, pameran berskala internasional, hingga kerja sama peningkatan ekspor lainnya.
Adanya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, perbankan, dan segenap pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan dalam membangun ekosistem yang kondusif untuk mendorong UKM mendunia atau go global.
Upaya lain untuk mendorong ekspor nasional, lanjut Menkop, ialah meningkatkan pemberdayaan UMKM perempuan pelaku ekspor sebagaimana Vietnam yang memberikan subsidi 50-100 persen biaya kursus/pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha perempuan.
"Termasuk mengoptimalkan kerja sama dagang luar negeri dengan negara tujuan ekspor terkait dengan penurunan tarif dan kemudahan logistik," katanya.
Teten mengutarakan bahwa faktor penunjang ekspor UMKM suatu negara meningkat dapat dilihat dari kinerja Indeks Kinerja Logistik (LPI). "Terkait dengan optimalisasi ekspor, perlu upaya menekan biaya logistik, mempersingkat waktu pengurusan dokumen ekspor, dan kewajiban pabean," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News