Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bersama IPB membangun Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini. Foto: dok PTPN III.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bersama IPB membangun Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini. Foto: dok PTPN III.

Cegah Krisis Minyak Goreng dari Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini

Ade Hapsari Lestarini • 18 Maret 2023 19:19
Bogor: Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) membangun Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini, yang akan dipergunakan untuk sarana pendidikan hingga penelitian pengolahan kelapa sawit.
 
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan luas perkebunan sawit di Indonesia adalah 15 juta hektare, dengan enam juta hektare di antaranya adalah perkebunan rakyat (PSR). Saat ini, lanjutnya, PTPN Group terus mendorong perkebunan rakyat untuk mengolah TBS menjadi CPO dan minyak merah yang kaya beta karoten, guna mencegah krisis minyak goreng seperti tahun lalu.
 
"Pabrik mini seperti yang dikembangkan di IPB ini menjadi salah satu contoh dan model pabrik yang cocok untuk perkebunan kelapa sawit rakyat," ujarnya, saat peresmian fasilitas tersebut, dilansir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 18 Maret 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Abdul Ghani menambahkan, bantuan pembangunan Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit tersebut, sebagai salah satu kepedulian PTPN III (Persero) terhadap pendidikan tinggi pertanian, khususnya dalam mendorong inovasi industri hilir seperti CPO dan minyak sawit merah.
 
"PTPN siap membantu IPB untuk mengembangkan model industri kecil minyak goreng dan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit, sebagai unit riset yang dikelola PT Riset Perkebunan Nusantara, salah satu anak perusahaan kami," ujar Abdul Ghani.
 
Baca juga: Sawit Indonesia Bisa Dikte Dunia, Seberapa Besar?

IPB-West Java Innovation Valley

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria mengapresiasi PTPN III yang telah mendanai pembangunan fasilitas pendidikan dan penelitian tersebut. "Ini akan sangat bermanfaat sebagai tempat untuk pendidikan, penelitian, dan magang untuk mahasiswa yang mengambil spesialisasi pengolahan kelapa sawit," ujarnya.
 
Menurut Arif, lokasi laboratorium ini sangat strategis, mengingat lahan IPB di Jonggol yang luasnya 268 hektare akan dikembangkan menjadi IPB-West Java Innovation Valley, yang memadukan pendidikan, penelitian/inovasi, bisnis, pemberdayaan masyarakat, dan edu wisata.
 
"Di IPB-West Java Innovation nantinya juga akan terdapat kluster kelapa sawit, Cassava (singkong), peternakan, aquaculture, green house dengan teknologi hidro dan aeroponic," tambahnya.
 
Sementara itu, Kepala Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit Jonggol yang sekaligus sebagai Ketua Tim Pengelola, Sudradjat, menyampaikan kebun sawit Jonggol berperan penting dalam menyiapkan lulusan IPB yang profesional dalam teknologi budi daya.
 
"Dengan adanya Laboratorium Riset Pengolahan ini, maka magang dan penelitian di bidang pengolahan dapat dilakukan di Jonggol," kata dia.
 
Sudradjat menjelaskan, kapasitas pengolahan kelapa sawit tesebut adalah dua ton per jam Tandan Buah Segar (TBS) dengan pengolahan selama 20 jam, atau berkapasitas 40 ton TBS per hari.
 
"Laboratorium ini menjadi miniatur dari pabrik besar, seluruh proses pengolahan kelapa sawit dimulai dari loading TBS, perebusan, pemisahan buah, pengepresan sampai menjadi Crude Palm Oil (CPO), diproses secara otomatis seperti halnya di pabrik dengan kapasitas besar," ujarnya.
 
Peresmian Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini tersebut, juga dihadiri para Wakil Rektor, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Direktur di lingkungan IPB, staf Direksi PTPN III (Persero), perwakilan PT RPN, serta para dosen dan mahasiswa IPB.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif