Konsumsi semen terutama didorong oleh dua sektor: proyek properti dan infrastruktur, dengan yang pertama mengkonsumsi semen kantong dan yang kedua semen curah.
baca juga: Keren! Perusahaan Semen Nasional Ini Jadi Pengelola Energi Bersih Terbaik |
Selain itu, kontribusi semen curah meningkat menjadi 27,3 persen di semester I-2023, naik dari 21,4 persen di semester I-2022 karena besarnya penyesuaian harga rata-rata penjualan (ASP) yang berbeda.
Kondisi over kapasitas dan pertumbuhan permintaan yang lambat memotivasi para pemain untuk menggunakan strategi harga yang agresif untuk mendapatkan pangsa pasar. Dua pemain besar memanfaatkan merek petarung untuk mempertahankan dominasinya.
Selain itu koreksi harga yang signifikan pada harga batu bara Newcastle minus 66 persen merupakan sentimen positif bagi produsen semen, mengingat biaya energi mencapai sekitar 45 persen dari biaya manufaktur.
"Kami optimis bahwa produsen semen akan mencapai kinerja keuangan yang lebih kuat di masa mendatang, didorong oleh faktor musiman, ASP yang relatif stabil didukung oleh persaingan yang terkendali, dan profitabilitas yang lebih baik sebagai hasil dari dampak penuh penyesuaian ASP dan harga energi yang lebih rendah," tegas dia dalam risetnya, Selasa, 25 Juli 2023.
Volume penjualan semen domestik mencapai 5,29 juta ton pada Juni 2023, turun 1,1 persen YoY, meskipun naik 5,6 persen MoM. Oleh karena itu, volume penjualan 2Q23 sebesar 13,2 juta ton mencerminkan penurunan masing-masing sebesar 7,8 persen QoQ dan 3,8 persen YoY.
Secara kumulatif, pada semester I-2023, volume penjualan sebesar 27,42 juta ton menyiratkan penurunan 4,9 persen YoY, karena hari kerja yang lebih sedikit dan realokasi pengeluaran setelah pelonggaran pembatasan sosial.
"Pada semester II-2023, kami memperkirakan industri akan mencapai volume penjualan sebesar 34,9 juta ton, menjadikan proyeksi volume semen pada 2023 menjadi 62,3 juta ton atau minus 0,4 persen YoY," tegas dia.
Pertumbuhan ini akan didorong oleh penyelesaian proyek infrastruktur, percepatan belanja anggaran, dan berkurangnya hari libur di paruh kedua tahun ini. Perlu disebutkan bahwa kontribusi volume semen pada paruh kedua tahun ini berkisar antara 54 persen hingga 58 persen selama lima tahun terakhir.
"Kedepan karena lemahnya permintaan semen dan koreksi besar-besaran dalam biaya energi selama semester I-2023, kami berharap pelaku industri lebih rasional dalam menaikkan harga. Oleh karena itu, kami yakin akan ada perang harga yang lebih ringan dan ASP yang relatif stabil di masa mendatang," tegas dia.
Dia menuturkan Industri semen Indonesia merupakan pasar oligopoli, terdiri dari 15 pemain dengan dua pemain terbesar saat ini menguasai lebih dari 75 persen pangsa pasar.
Industri semen telah berada dalam kondisi kelebihan pasokan sejak 2015 karena masuknya pemain baru secara masif. Akibatnya, tingkat utilisasi turun menjadi sekitar 55 persen dari puncaknya di atas 82 persen di 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News