Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. Foto: MI/Ramdani.

Waduh! Kanker Jadi Penyakit yang Paling Banyak Kuras Kantong BPJS Kesehatan

Husen Miftahudin • 27 Februari 2023 13:03
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker adalah salah satu dari delapan penyakit yang paling banyak membobol anggaran BPJS Kesehatan. Karena itu, pemerintah terus bersinergi dengan rumah sakit swasta untuk mengajak masyarakat agar berani melakukan deteksi dini kanker.
 
"Kanker yang ditemukan pada stadium yang lebih dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80 sampai 90 persen. Salah satu upayanya adalah melalui deteksi dini," kata Budi Gunadi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 27 Februari 2023.
 
Ia mengatakan, deteksi dini pada kanker dapat dilakukan dengan beberapa metode. Contohnya untuk kanker payudara, caranya dengan mengecek menggunakan metode SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis) dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).

"Pemerintah dibantu swasta terus melakukan terobosan dalam penanganan  berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat," tuturnya.


Siloam tekan risiko kanker


Di sisi lain, Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady menegaskan  langkah-langkah konkret SILO untuk mendukung upaya pemerintah menekan risiko penyakit kanker di Indonesia. Sebab, kanker merupakan penyakit katastropik adalah penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah 9,6 juta kematian per tahun.
 
"Kanker adalah penyakit katastropik serius. Penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Sebab, anggaran pembiayaan jaminan kesehatan oleh BPJS Kesehatan untuk penyakit kanker menempati peringkat kedua tertinggi setelah penyakit jantung sebesar Rp3,5 triliun," beber John.
 
Ia menyampaikan, SILO sejak 2011 mengoperasikan  pusat penanganan kanker Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC), yang berperan sebagai Center of Excellence (CoE) untuk penanganan kanker di Indonesia. Selain memiliki fasilitas perawatan mumpuni, MRCCC juga menyediakan dokter spesialis, fasilitas khusus, hingga layanan komprehensif dan spesifik untuk perawatan pasien.
 
"Kami menyadari peran dan tanggung jawab besar yang harus diemban rumah sakit swasta untuk melayani masyarakat. Saya pastikan MRCCC berada di garda terdepan untuk mendukung transformasi layanan kesehatan di Indonesia, yang dipimpin Kementerian Kesehatan dalam mengikis kesenjangan penanggulangan kanker di daerah," jelasnya.
 
Baca juga: Waspada 5 Penyakit Silent Killer, Siap Menyerang Tanpa Disadari

Dikatakannya bahwa MRCCC juga berperan signifikan sebagai fasilitas deteksi dini, bedah onkologi, kemoterapi, dan radioterapi secara terpusat di satu lokasi. MRCCC menyediakan beragam fasilitas dan alat penunjang seperti USG, Mamografi, MRI, PET-CT Scan, laboratorium molekuler diagnostik, serta laboratorium patologi imunohistokimia yang berperan  untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapi.
 
"Hingga akhir 2022, MRCCC telah melayani lebih dari 91 ribu pasien kanker, lebih dari 34 ribu radioterapi, lebih dari 10 ribu kemoterapi, lebih dari 4.600 prosedur pemindaian PET-CT Scan, dan melakukan lebih dari 2.900 tindakan operasi," tutup John.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan