Bio Farma yang merupakan induk holding BUMN Farmasi beranggotakan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, menjadi satu-satunya BUMN yang mendapatkan penghargaan Primaniyarta di 2022.
"Produk Bio Farma memiliki standar internasional. Bio Farma telah menghasilkan vaksin yang berkualitas sesuai standar World Health Organization (WHO)," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Desember 2022.
Yuliana juga menambahkan, Bio Farma telah meningkatkan peran Indonesia di negara berkembang yang tergabung dalam Developing Countries Vaccine Management Network (DCVMN) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk menghasilkan vaksin yang berkualitas dengan harga terjangkau.
"Saat ini produk Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 153 negara, bahkan kebutuhan vaksin polio di dunia, dipenuhi oleh Bio Farma sebanyak 70 persen. Realisasi ekspor produk Bio Farma pada 2021 lalu mengalami peningkatan dari sebelumnya USD69 juga di 2020 menjadi USD107 juta di 202," ungkap Honesti.
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) Ke-37, Rabu, 19 Oktober 2022 lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Banten. Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi teladan bagi eksportir lain.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kemudian mengundang seluruh penerima penghargaan, termasuk Bio Farma untuk menghadiri Business Gathering di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Kamis, 15 Desember 2022. Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan, kunci kesuksesan negara maju adalah ekspor.
Maka, tidak berlebihan jika pemerintah memberikan penghargaan kepada para pelaku usaha ekspor. "Pelaku usaha ekspor ini bagi kita adalah pejuang-pejuang bagi merah putih yang akan menjadikan Republik ini menjadi negara maju," katanya.
Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan 2023 Diproyeksikan Capai USD38,5 Miliar |
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada para eksportir. Zulkifli juga menambahkan, pihaknya akan berusaha untuk mendorong dan membantu perusahaan untuk melakukan ekspor. "Para pejuang ekspor ini harus dibantu agar mudah dan berkembang perusahaanya," sebut dia.
Pada kesempatan Business Gathering tersebut, Direktur Penelitian & Pengembangan Bio Farma Yuliana Indriati mengatakan, ekspor produk Bio Farma terutama melalui Badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNICEF, serta melalui kerja sama bilateral dengan negara Asia dan Afrika.
Yuliana menambahkan produk ekspor Bio Farma meliputi produk jadi seperti vaksin nOPV2, vaksin Hepatitis B, vaksin TT, vaksin TD, serta serta produk vaksin unggulan lainnya. Serta produk bulk seperti Polio Bulk, Measles Bulk, Tetanus Bulk dan lainnya. Bio Farma juga memiliki portofolio produk ekspor berupa Diagnostic Kit seperti Bio VTM, BioCov-19 dan BioCov-19 untuk PCR Kit, serta BioColomelt untuk Cancer Kit.
Bio Farma gencar menjalin kerja sama dengan Global Partner, seperti dengan ProFactor Pharma (United Kingdom) yang penandatanganan kerja samanya dilaksanakan pada September 2022, dimana dengan kerja sama ini Bio Farma akan berperan sebagai manufaktur eksklusif untuk suplai global produk Recombinant Factor VII.
"Terbaru, Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Merck & Co Inc (MSD), global player dari Amerika Serikat untuk kerja sama transfer teknologi guna memproduksi Vaksin Human Papillomavirus (HPV) yang dibutuhkan untuk percepatan penanggulangan kanker serviks di Indonesia," ungkap Yuliana.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News