Ilustrasi. FOTO: dok PLN
Ilustrasi. FOTO: dok PLN

Pertamina-ORMAT Kolaborasi Kembangkan PLTP dengan Teknologi Binary

Antara • 20 Oktober 2022 12:53
Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), bagian dari Subholding Pertamina Power & New Renewable Energy (PNRE), dan PT ORMAT Geothermal Indonesia melakukan kerja sama. Sinergi itu dalam rangka pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan teknologi binary atau binary plant.
 
"Langkah itu untuk mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan," kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto, dilansir dari Antara, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Ia mengatakan studi bersama untuk pengembangan teknologi binary antara PGE dan ORMAT dapat mengakselerasi pengembangan panas bumi di Indonesia. Apalagi potensi pengembangan panas bumi dengan implementasi teknologi binary di wilayah kerja panas bumi PGE dapat meningkatkan kapasitas terpasang hingga 210 megawatt (MW).

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto dan Direktur Utama ORMAT Geothermal Indonesia dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury di Nusa Dua, Bali.
Baca: Ekonomi Dunia Terancam Melemah, Sri Mulyani: Kita Harus Bangkit dan Pulih Bersama!

Ahmad menjelaskan teknologi binary unit merupakan fasilitas yang memanfaatkan brine (cairan/air panas bumi) untuk menghasilkan listrik sebelum brine tersebut diinjeksi kembali ke dalam bumi, sehingga dapat menambah kapasitas listrik yang dihasilkan.
 
Saat ini, teknologi binary telah diaplikasikan di PGE Area Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas 500 kW sebagai proyek percontohan penerapan binary cycle di wilayah kerja PGE. Menurut Ahmad, keunggulan dari teknologi ini dari sisi hulu pembangunan binary unit tidak memerlukan pemboran sumur baru sehingga lebih cepat dan risikonya lebih rendah.
 
Dari sisi konstruksi pembangunannya juga lebih cepat karena sistemnya modular sehingga investasinya juga lebih efisien. “Kami berharap kolaborasi yang dilakukan oleh PGE dan ORMAT ini dapat menjadi milestone perkembangan panas bumi di Indonesia," ujar Ahmad.
 
Dalam menjalankan bisnis, lanjut Ahmad, PGE terus berkomitmen untuk mengembangkan panas bumi dan memastikan implementasi Environment Social and Governance (ESG) bagian terintegrasi dari bisnis panas bumi PGE.
 
Penerapan aspek-aspek ESG ini merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah serta dukungan PGE pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.

 
“Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals tujuh (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggung jawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals),” katanya.
 
PGE saat ini mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar 1,8 GW, sebanyak 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
 
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan