"Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan enam negara Eropa lainnya telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia di sela-sela KTT G20 di Bali untuk memastikan transisi sektor listrik yang adil dari ekonomi Indonesia yang bergantung pada batu bara," kata pernyataan yang dirilis oleh Dewan Gedung Putih dilansir Media Indonesia, Rabu, 16 November 2022.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Indonesia, rumah bagi hutan hujan terbesar ketiga di dunia, berjanji untuk mewujudkan netral karbon pada 2050, atau sepuluh tahun lebih awal dari rencana sebelumnya.
Indonesia akan menggandakan pembangkit energi terbarukan pada 2030. Presiden Joko Widodo memuji kesepakatan tersebut sebagai model yang dapat direplikasi di negara lain untuk memenuhi tujuan iklim dunia.
Baca juga: KTT G20 Jadi Langkah Strategis Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia |
"Indonesia berkomitmen untuk menggunakan transisi energi kita untuk mencapai ekonomi hijau dan mendorong pembangunan berkelanjutan," katanya.
"Kami berterima kasih atas kerja sama dan dukungan dari mitra internasional kami untuk mewujudkan implementasi penuh yang akan mempercepat transisi ini," tambahnya.
Sponsor kesepakatan tersebut juga mengatakan Jakarta telah berkomitmen untuk perubahan ambisius untuk energi bersih dengan imbalan USD10 miliar dalam pembiayaan sektor publik dan USD10 miliar dalam pendanaan swasta selama tiga sampai lima tahun ke depan.
Pembiayaan tersebut termasuk hibah, pinjaman lunak, pinjaman dengan suku bunga pasar, jaminan dan investasi swasta untuk Indonesia yang memiliki salah satu cadangan batu bara terbesar di dunia.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun memuji kepemimpinan luar biasa oleh Jakarta dalam menyegel kemitraan tersebut. "Target baru dan percepatan yang dihasilkan menunjukkan bagaimana negara dapat secara dramatis mengurangi emisi dan meningkatkan energi terbarukan sambil memajukan komitmen untuk menciptakan pekerjaan berkualitas dan melindungi mata pencaharian dan masyarakat," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News