Ilustrasi proyek pembangkit listrik - - Foto: MI/ Ramdani
Ilustrasi proyek pembangkit listrik - - Foto: MI/ Ramdani

Cadangan Listrik Melimpah, Begini Strategi PLN Genjot Permintaan

Suci Sedya Utami • 13 Oktober 2021 12:15
Jakarta: Pandemi covid-19 membuat reserve margin atau cadangan listrik PT PLN (Persero) melimpah hingga sekitar 50 persen. Bahkan seiring dengan mulai beroperasinya sejumlah pembangkit proyek 35 ribu megawatt (MW), pasokan listrik di sistem Jawa, Madura, Bali (Jamali) juga tumpah-tumpah.
 
Daya Mampu sistem kelistrikan Jamali mencapai 38.522 megawatt (MW), dengan beban puncak 26.931 MW. Itu berarti ada cadangan daya 11.591 MW. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan melimpahnya pasokan tersebut sebetulnya menjadi modal bagi Indonesia untuk menangkap peluang bagi investasi yang ingin datang ke Indonesia.
 
"Karena memang sengaja melimpah, sehingga investor nggak ragu-ragu lagi kalau mereka butuh listrik berapa, 100 MW? Oke kita layani," kata Bob, Rabu, 13 Oktober 2021.

Adapun konsumsi listrik mencapai 4,42 persen menjadi 187,78 terawatt hour (TWh) hingga September 2021 (year on year) dan penjualan listrik PLN diproyeksikan bakal terus meningkat menembus 252,51 TWh hingga akhir tahun 2021, atau tumbuh sebesar 4,71 persen dibanding tahun lalu.

Strategi PLN

Untuk mengenjot penyerapan pasokan listrik yang ada saat ini, PLN terus menggiatkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan pada pelanggan existing misalnya yang sebelumnya di rumah menggunakan tungku untuk menanak nasi, kini bisa beralih menggunakan rice cooker listrik.
 
Demikian juga jika pelanggan menggunakan kompor LPG kini bisa beralih menggunakan kompor listrik. Selain lebih aman, BOb menjamin, pelanggan bisa lebih hemat. Sedangkan untuk ekstensifikasi yakni dengan mengajak industri-industri yang selama ini menggunakan pembangkit sendiri untuk beralih menggunakan listrik PLN.
 
"Yang tadinya industri punya pembangkit sendiri, mending sekarang fokus mikirin untuk mengembangkan usahanya. Untuk listriknya serahkan saja ke PLN yang ahlinya," tutur Bob.
 
Apalagi saat ini merupakan era electrifying lifestyle. Seperti yang terjadi di negara modern yang menggunakan listrik untuk segala keperluan. Ia menyebut di negara maju penggunaan listrik per kapitanya mencapai 4.000 kWh per kapita. Sedangkan di Indonesia masih 1.250-an kWh per kapita.
 
"Jadi ini harus kita dorong terus agar listrik menjadi sumber kemudahan, kenyamanan dalam melakukan segala aktivitas," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan