Ilustrasi siswa sekolah dasar di pedesaan manfaatkan jaringan internet gratis saat pembelajaran daring - - Foto: dok Kominfo
Ilustrasi siswa sekolah dasar di pedesaan manfaatkan jaringan internet gratis saat pembelajaran daring - - Foto: dok Kominfo

Dorong Literasi Digital, Asosiasi Bidik Penetrasi Internet di Pedesaan

Desi Angriani • 01 Oktober 2021 17:53
Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut penetrasi internet di Indonesia masih di bawah 20 persen meskipun jumlah pengguna internet telah mencapai 202,6 juta orang pada Januari 2021.
 
Hal ini dikarenakan internet belum menjangkau pelosok Indonesia secara menyeluruh. Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga menilai, meningkatkan penetrasi internet di pedesaan jauh lebih penting ketimbang meningkatkan speed atau kecepatan koneksi internet.
 
"Kebutuhan akan internet luar biasa, tapi di (Indonesia) Timur, bahkan di Jawa pun masih ada yang belum terlayani dengan baik, itu misi kami. Kami ingin mengedukasi teman-teman penyelenggara jasa internet (ISP) terus mengembangkan sayapnya ke daerah yang belum terjangkau tadi," ujarnya dalam konferensi pers daring, Jumat, 1 Oktober 2021.

Angga menjelaskan, kecepatan internet di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Singapura. Dengan kondisi geografis berupa kepulauan, akan sulit mendorong kecepatan internet.
 
"Maka, kami lebih memilih penetrasi (internet) dan penyebaran lebih luas lagi sehingga masyarakat bisa melek digital dan hal ini juga butuh dorongan pemerintah," terang dia,
 
Dengan penetrasi internet yang lebih luas, akan berkorelasi dengan literasi digital. Angga menyadari bahwa banyak penyedia layanan internet (ISP) yang hanya beroperasi di daerah perkotaan, tapi enggan menjangkau daerah pelosok yang sedikit populasinya.
 
"Percuma jika konten digital bagus, tapi koneksi internetnya tidak ada. Literasi digital kembali lagi ke penetrasi internet," tuturnya.
 
Selain penetrasi internet, APJII akan mendorong penggunaan protokol internet (IP) versi 6 di Indonesia secara lebih masif lantaran ketersediaan IPv4 semakin sedikit. Pengelolaan IP di APJII saat ini dikerjakan oleh unit Indonesia Network Information (IDNIC).
 
"Jika tidak adanya interkoneksi nasional, kecepatan lalu lintas informasi akan bergantung pada interkoneksi internet di luar negeri; trafik luar negeri ini yang sepenuhnya tidak dapat dikendalikan oleh ISP lokal," pungkas dia.
 
Dalam Musyawarah Nasional XI APJII di Jabodetabek selama 27-29 September), Angga disahkan sebagai Ketum APJII untuk periode 2021-2024.
 
Riset terbaru Hootsuite dan We Are Social menyebut bahwa hingga Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta orang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 15,5 persen jika dibandingkan 2020 lalu.
 
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 27 juta orang. Jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia, jumlah pengguna internet ini diterjemahkan menjadi 73,7 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan