Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Kementerian BUMN

Menteri BUMN: Right Issue BRI Buat Pasar Lebih Bergairah di Kala Turbulensi

Husen Miftahudin • 29 September 2021 11:33
Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah berhasil melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Dalam aksi tersebut, BRI melepas 28,2 miliar saham baru yang diperdagangkan dengan nilai perolehan dana penuh sebesar Rp96 triliun.
 
Menanggapi hal tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan aksi BRI tersebut menjadi hal yang spesial. Karena tidak hanya listing, right issue BRI itu juga semakin menambah gairah market (pasar modal) di tengah tren perlambatan akibat dampak pandemi covid-19.
 
"Di kala market sedang turbulence, kita bisa membuat market ini lebih bergairah. Ini membuktikan kita punya market yang sangat besar di Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung," ucap Erick dalam IDX Opening Bell: Right Issue BRI, Rabu, 29 September 2021.

Erick juga berharap, besarnya nilai right issue BRI ini dapat membuka pemikiran para pemegang kebijakan publik bahwa pasar modal Indonesia merupakan aset yang mahal, bukan aset yang sekadar diperdagangkan oleh banyak pihak. Ia menggarisbawahi bahwa besarnya pasar modal di Indonesia juga demi pertumbuhan ekonomi nasional.
 
Terkait hal itu, Kementerian BUMN bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) senantiasa mendorong pasar modal Indonesia untuk terus bertumbuh. Erick menginginkan pasar saham domestik menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
 
"Kalau bisa kita menjadi nomor satu di Asia Tenggara di mana tadi seperti saya dengar bahwa banyak bursa itu pertumbuhannya melambat, kita masih yang terbaik. Bahkan ada bursa yang minus," urai dia.
 
Sebagai negara dengan market yang besar, pasar modal Indonesia harus mendapatkan kebijakan yang benar agar perekonomian nasional bisa benar-benar tumbuh. Erick mengingatkan, sebab acapkali malah negara lain yang ekonominya bertumbuh akibat mengeruk keuntungan dari besarnya market Indonesia.
 
"Karena itu kita tidak segan-segan di 88 proyek strategis nasional yang sudah didukung oleh Bapak Presiden, kita mendorong banyaknya korporasi BUMN untuk go public. Ini juga bagian dari transparansi dan juga profesionalisme kami, dan ini juga bisa menopang daripada bursa kita sendiri," tegas Erick.
 
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengucapkan selamat atas right issue BRI yang telah diperdagangkan sejak 13 September 2021 dan mencatatkan sejarah baru bagi pasar modal Indonesia. Right issue ini tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia.
 
"Right issue ini juga tertinggi di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga tertinggi di Asia, dan masuk tujuh besar di seluruh dunia sejak 2009. Ini tentunya suatu pencapaian yang sangat membanggakan, terutama di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi covid-19," tutur Inarno.
 
Lebih lanjut Inarno mengungkapkan, hal tersebut menjadi bukti antusiasme yang tinggi dari para investor, baik asing maupun lokal. Juga menjadi bukti bahwa investor dunia masih percaya terhadap prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa depan.
 
"Semoga dengan dana yang dihimpun dari right issue ini perseroan dapat lebih mengembangkan ekosistem ultra mikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan demi mencapai kesejahteraan bersama," pungkas Inarno.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan