"Kebutuhan gula saat ini rata-rata per bulan 229.478 ton, sehingga persediaan gula sebesar 717.447 ton cukup untuk tiga bulan ke depan," kata Sekretaris Ditjen Perkebunan Kementan Antarjo Dikin dalam keterangan tertulis, Sabtu, 22 Mei 2021.
Ia menyebut persediaan gula hingga 16 Mei 2021 tersebar di beberapa pihak yakni pabrik gula 226,967 ton (32 persen), pedagang 151,594 ton (21 persen), petani 10,143 ton (dua persen) dan paling banyak tersebar di pasar dan rumah tangga yakni 328,743 ton (46 persen).
Ketersediaan gula yang cukup untuk beberapa waktu ke depan memberikan kesempatan petani tebu untuk mengolah kebun tebunya.
"Sekarang ini masih belum masuk proses panen tebu. Juni baru akan tebang pohon tebu. Biasanya Agustus puncak persediaan gula. Sebelumnya, puasa dan Lebaran kemarin kami semua sempat mengkhawatirkan produksi gula mengingat belum masuk musim panen tebu. Ada impor gula, tetapi hanya untuk cadangan untuk antisipasi kalau terjadi gejolak permintaan gula," tuturnya.
Gula menjadi perhatian penting Kementerian Pertanian sehingga memasukkan swasembada gula menjadi program Super Prioritas Ditjen Perkebunan. Program tersebut diupayakan melalui identifikasi target areal intensifikasi 200 ribu hektare dan ekstensifikasi 50 ribu hektare.
Kemudian peningkatan kapasitas pabrik gula, target produksi 678 ribu ton (intensifikasi ekstensifikasi), penyiapan plasma dalam kemitraan Pabrik Gula (PG) BUMN dan swasta serta penyiapan benih untuk swasembada gula konsumsi (provitas 83-100 ton hektare kultur jaringan dan SE).
Hingga saat ini Ditjen Perkebunan dalam melakukan percepatan program swasembada gula konsumsi nasional 2021 menggarap areal seluas 10.798 hektare yang terdiri dari perluasan lahan tebu seluas 1.000 hektare, rawat ratoon 6.798 hektare dan bongkar ratoon 3.000 hektare.
Program tersebut sudah dilakukan sejak 2020. Untuk target kegiatan sampai 2023, akan melakukan kegiatan tebu 250 ribu hektare yaitu rawat ratoon 125 ribu hektare, bongkar ratoon 75 ribu hektare dan perluasan 50 ribu hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News