Ilustrasi angkutan logistik. Foto dok Medcom.id
Ilustrasi angkutan logistik. Foto dok Medcom.id

Punya Potensi Besar, ASEAN Perlu Dorong Daya Saing Logistik

Husen Miftahudin • 09 September 2023 12:46
Jakarta: Kawasan Asia Tenggara diyakini memiliki potensi untuk terus mengembangkan market dan meningkatkan tingkat kompetitif logistiknya di kancah global. Perkembangan industri e-commerce yang semakin pesat ditambah dengan tren bisnis berkelanjutan ramah lingkungan, akan menjadi tantangan sekaligus peluang menjanjikan.
 
"Bisa dilihat dengan jelas bahwa di Asia Tenggara, market industri logistik sedang berkembang pesat pada saat ini," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Jodi Mahardi dalam rangkaian event ASEAN Indonesia 2023, dikutip dari siaran pers, Sabtu, 9 September 2023.
 
Perkembangan ini didorong antara lain berkembangnya industri e-commerce, konektivitas sambungan berkecepatan tinggi yang terus tumbuh, dan digitalisasi. Dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan dari 2023 hingga 2030 sebesar 10,7 persen, menurut Jodi, ini juga bisa menjadi peluang tumbuhnya pendapatan di sektor perkapalan.

Indonesia, kata dia, memiliki potensi untuk menaikkan indeks kompetitif logistiknya mengingat dalam 10 tahun terakhir telah gencar membangun proyek-proyek infrastruktur strategis untuk mendukung sistem logistik.
 
"Tentunya tantangan Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17 ribu lebih pulau, di sini salah satu strateginya adalah dengan membantu konektivitas antarpulau. Dari sisi kebijakan, kita juga perlu mendorong digitalisasi di segala aspek," papar dia
 
Jodi juga menyoroti soal ekonomi hijau yang akan menjadi potensi bisnis logistik dalam upaya transisi energi dalam mendukung Net Zero Emission 2060. "Green economy adalah masa depan, bagaimana kita bisa menangkap peluang ini dengan mulai menyiapkan dekarbonisasi di sektor logistik dan juga bisnis energi ramah lingkungan," sebut dia.
 
Menurut Jodi, potensi pengembangan daya saing logistik ini menjadi peluang bagi PT Pertamina International Shipping (PIS) yang bisa mengembangkan kapal dual fuel dan  bahkan  angkutan carbon capture utilization and storage (CCUS).

 
Baca juga: Keketuaan Indonesia Sukses Jadikan ASEAN Organisasi Regional Terpandang
 

Dukung kemajuan industri logistik nasional


CEO PIS Yoki Firnandi menekankan, pihaknya memiliki aset yang tidak hanya siap mendukung kemajuan industri logistik nasional, tapi juga menjadi kebanggaan Indonesia di kawasan ASEAN.
 
Mengoperasikan lebih dari 300 kapal dan berlayar di 26 rute internasional, PIS terus berkembang untuk menjadi perusahaan perkapalan dan logistik maritim terkemuka di Asia Tenggara.
 
"Kami terus berinvestasi lebih banyak dan memperluas bisnis kami di Asia, karena kami tahu masa depan dunia ada di Asia yang tengah berkembang cepat. Ada peluang besar di sektor pelayaran internasional, kami menyusun strategi dan juga melakukan transformasi terutama untuk peningkatan transportasi dan logistik energi," kata Yoki.
 
Sementara itu, ahli ekonomi dan politik internasional Asmiati Malik sepakat ASEAN memiliki kunci untuk terus berkembang, mengingat posisinya sebagai kawasan yang masuk sebagai tiga besar pasar yang tumbuh paling signifikan di dunia.
 
"Namun ASEAN memiliki tantangan utama untuk berkembang, antara lain terkait fokus anggaran yang seharusnya bisa lebih banyak di sektor maritim dan tentunya transparansi dari anggaran tersebut," papar Asmiati.
 
Secara keseluruhan, para pembicara optimistis kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia, memiliki potensi untuk terus berkembang dengan aset-aset dan keunggulan yang dimiliki saat ini.
 
Selain upaya digitalisasi yang perlu semakin digencarkan, dukungan regulasi juga menjadi kunci untuk bisa menjawab tantangan industri logistik ASEAN yang semakin kompetitif di masa depan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan