"Koperasi harus bisa melakukan inovasi-inovasi dan kreativitas baru untuk memodernisasi pola kerja baru mengikuti perkembangan teknologi di era disrupsi ini," kata Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Ekonomi Kerakyatan BRIN Irwanda Wisnu Wardhana di Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.
Dalam pemaparannya, pada saat ini koperasi masih jauh dari harapan berperan sebagai soko guru perekonomian Indonesia. Rasio ekonomi koperasi terhadap PDB hanya sebesar 1,03 persen. Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 memproyeksi kontribusi koperasi dalam PDB harus sebesar lima persen.
Tentunya angka tersebut masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju, seperti Swiss, Amerika Serikat, dan Belgia. "Oleh karena itu, koperasi harus bisa lebih modern, lebih kuat dan dapat memberikan dampak baik terhadap perekonomian Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Demi Ketahanan yang Lebih Kuat, Sektor Keuangan RI Harus Capai 300% dari PDB |
Harus transparan dan akuntabel
Selain itu, ia mengatakan, koperasi juga harus bisa lebih transparan dan akuntabel dalam aspek keuangan. Sehingga, hal tersebut dapat menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
Ia juga menambahkan, jika sebuah ekosistem dalam koperasi dapat dibangun dengan sangat baik, maka hal itu akan meningkatkan pertumbuhan bagi koperasi itu sendiri.
"Ketika nanti masyarakat sudah percaya terhadap koperasi, pasti akan terjadi tingginya kegiatan transaksi dan itu akan membuat koperasi tumbuh besar," tuturnya.
(FICKY RAMADHAN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News