Penanaman perdana padi varietas Ciherang 32 dan pemupukan perdana olah lahan menggunakan pupuk hayati Ecofert dan Biodex oleh Komisaris Pupuk Kaltim Gustaaf AC Patty. Foto: dok Pupuk Kaltim.
Penanaman perdana padi varietas Ciherang 32 dan pemupukan perdana olah lahan menggunakan pupuk hayati Ecofert dan Biodex oleh Komisaris Pupuk Kaltim Gustaaf AC Patty. Foto: dok Pupuk Kaltim.

Program Agrosolution Diperluas ke Ponorogo, Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Husen Miftahudin • 23 Desember 2022 15:36
Jakarta: Menindaklanjuti kolaborasi dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengembangkan program Agrosolution untuk komoditas padi.
 
Komisaris Pupuk Kaltim Gustaaf AC Patty mengatakan, perluasan Agrosolution di Kabupaten Ponorogo merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendorong sektor pertanian nasional, melalui peningkatan hasil di berbagai komoditas.
 
Hal ini dibuktikan oleh komoditas jagung yang naik mencapai 10,5 ton per hektare (ha), Karena itu, langkah serupa akan turut direalisasikan pada komoditas padi agar keberhasilan program pertanian pangan di Ponorogo semakin optimal melalui pendampingan Agrosolution.

Selain mendorong produktivitas pertanian, Agrosolution merupakan kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui sinergi BUMN, dengan memfasilitasi beragam kemudahan. Mulai dari penyediaan agri input seperti benih dan pupuk, akses permodalan bagi petani, pendampingan berkala, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu.
 
"Dengan Agrosolution, Pupuk Kaltim memberikan pendampingan lanjutan bagi petani dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi, sehingga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan melalui produktivitas hasil pertanian secara maksimal agar memberikan keuntungan bagi petani," ujar Gustaaf dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Desember 2022.
 
Selain itu, Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif. Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi dan NPK Pelangi JOS, serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
 
"Keunggulan produk non subsidi Pupuk Kaltim telah terbukti cocok dalam meningkatkan produktivitas pertanian pada berbagai komoditas khususnya padi. Terlebih penggunaan dosis produk non subsidi Pupuk Kaltim jauh lebih hemat dibanding pupuk bersubsidi, sehingga petani mampu menekan biaya produksi dengan hasil yang jauh lebih optimal," papar Gustaaf.
 
Baca juga: Kementan Cari Solusi Penuhi Kebutuhan Pupuk Petani Ubi Kayu

 
Program Agrosolution di Ponorogo telah direalisasikan Pupuk Kaltim seluas 573 ha di tiga kecamatan, yakni Ngrayun, Jetis, dan Siman untuk komoditas jagung serta kacang tanah di Kecamatan Jambon. Luasan tersebut akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim ke berbagai wilayah lainnya, sesuai komitmen kerja sama program kemitraan antara perusahaan dengan Pemkab Ponorogo pada berbagai komoditas pangan.
 
Gustaaf pun mengimbau para petani untuk tidak ragu bergabung dalam Agrosolution, guna menerapkan adopsi pertanian unggul melalui pendampingan intensif agar mampu mencapai produktivitas hasil secara maksimal. Selain itu produk yang diaplikasikan ke tanaman juga sesuai dengan kebutuhan lahan sehingga akan menjaga daya dukung lahan tetap baik.
 
"Peningkatan produktivitas juga didukung adanya offtaker dengan jaminan harga pembelian hasil panen yang relatif stabil, sehingga dapat mewujudkan harapan petani dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan," tambah Gustaaf.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan