Bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-276, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan kick off Live Purchasing Perdana Layanan Pos Indonesia di E-Katalog LKPP (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
Bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-276, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan kick off Live Purchasing Perdana Layanan Pos Indonesia di E-Katalog LKPP (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)

Layanan Pos Indonesia Kini Tersedia di E-Katalog LKPP

Rosa Anggreati • 27 Agustus 2022 09:55
Jakarta: Bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-276, PT Pos Indonesia (Persero) melakukan kick off Live Purchasing Perdana Layanan Pos Indonesia di E-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah).
 
Ditargetkan dua produk yang akan tayang di etalase E-Katalog LKPP ialah Pos Kilat Khusus sebanyak 363.310 rute, dan Pos Express sebanyak 6.615 rute. Dengan Live Purchasing, layanan Pos yang termurah, terluas, dan tercepat dapat dinikmati oleh kementerian, lembaga, badan, pemerintah daerah serta UKM/UMKM di seluruh Indonesia.
 
"Listing Pos Indonesia di LKPP sebenarnya adalah langkah yang sangat strategis bagi Pos Indonesia untuk melanjutkan transformasi digital yang sudah berlangsung. Saat ini Pos Indonesia melakukan  transformasi logistik dan transformasi layanan keuangan. Transformasi tersebut ada di channel digital Pospay dan PosAja," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi.

Layanan Pos Indonesia Kini Tersedia di E-Katalog LKPP
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi (Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Menyambut kehadiran Pos Indonesia di E-Katalog LKPP, Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas, M.Si mengatakan semakin mendorong agar produk dalam negeri dan UMKM dibeli pemerintah.
 
"Arahan Presiden, produk agar masuk di E-Katalog. Dengan belanja di E-Katalog akan lebih terukur, mendorong agar produk-produk dalam negeri dan UMKM dibeli pemerintah. Target sedikitnya Rp400 triliun untuk belanja pengadaan dalam negeri," kata Azwar. 
 
Azwar menjelaskan tahun kemarin produk LKPP sebanyak 52 ribu, sementara pemerintah menargetkan 95 ribu. "Sekarang melampaui target 750 ribu produk. Pemerintah merupakan pembeli terbesar. Uangnya ditambah dengan BUMN senilai Rp1.400 triliun," katanya.
 
Direktur SDM dan Umum merangkap Plt Direktur Bisnis, Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Tonggo Marbun menambahkan, dengan transformasi digital yang dilakuan Pos, maka akan semakin memperkuat layanan keuangan dan logistik.
 
Layanan Pos Indonesia Kini Tersedia di E-Katalog LKPP
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
"Kami punya resolusi untuk membangun jasa keuangan yang makin relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kita punya Pospay, diharapkan menjadi layanan utama dalam inklusi keuangan terutama di kota kedua dan ketiga, serta memperkuat semua infrastruktur aplikasi Pospay," kata Tonggo. 
 
Selain melakukan kick off Live Purchasing Perdana Layanan Pos Indonesia di E-Katalog LKPP, Pos Indonesia juga melaunching 27.600 PosAja drop point untuk mendekati customer, termasuk UMKM. Diketahui saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia.
 
"Kita berharap Pos Indonesia menjadi prioritas pilihan utama di bidang kurir dan logistik," ucap Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choiriana yang akrab disapa Ana.
 
Untuk mengoptimalkan layanan di E-Katalog LKPP, saat ini Pos Indonesia menyediakan hampir 1 juta router untuk memfasilitasi kementerian/lembaga pemerintah baik tingkat dua, tingkat satu, maupun pusat. 
 
Layanan Pos Indonesia Kini Tersedia di E-Katalog LKPP
(Foto:Dok.Renjana Pictures/Febri)
 
Selain menggandeng LKPP, Pos Indonesia juga gencar mendekati kalangan milenial. Apalagi saat ini milenial merupakan pengguna terbesar aplikasi digital.
 
"Kami mulai mendekat ke milenial. Milenial harus tahu tentang PosAja. Kami juga memiliki brand ambassador baru, Atta Halilintar," ucap Ana seraya menambahkan slogan PosAja terluas, tercepat, termurah.
 
Sementara itu terkait perayaan ulang tahun Pos Indonesia, pendiri sekaligus dewan pembina Kopnuspos, Rahmat, menyampaikan harapannya.
 
"Semoga Pos Indonesia lebih maju lagi, lebih hebat lagi, harus eksis sampai 276 tahun ke depan. Pos Indonesia menang, juara, hebat!," kata Rahmat.
 
Kopnuspos dan Pos Indonesia diketahui telah lama menjalin kemitraan dalam hal pembiayaan kredit.
 
"Pos Indonesia sebagai pembayar pensiun Taspen, Asabri, dan pegawai negeri, Kopnuspos hadir untuk pembiayaan kreditnya. Kopnuspos hadir mendukung langkah digital Pos Indonesia," ucap Rahmat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan