"Kita membicarakan kereta gantung yang akan menghubungkan beberapa destinasi wisata di Puncak dan destinasi lainnya," kata Sandiaga, dilansir Media Indonesia, Rabu, 9 November 2022.
Ia menuturkan kebutuhan proyek kereta gantung di jalur Puncak untuk mengurai kemacetan karena tingginya masyarakat Indonesia menghabiskan liburan di sana.
Menurut kajian Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, keseluruhan panjang lintasan angkutan berbasis rel tersebut adalah 27,88 km.
Baca juga: Temui Menteri Arab Saudi, Sandiaga Bahas Pariwisata Jemaah Umroh |
Kereta gantung ini nantinya terbagi dalam dua segmen. Segmen I dari Sentul City-Taman Safari sepanjang 23,40 km menggunakan moda Kereta AGT (automated guideway transit). Untuk segmen II dari Taman Safari-Puncak sepanjang 4,48 km, dengan segmen ini baru menggunakan kereta gantung.
Total biaya yang dibutuhkan dalam membangun kereta gantung di kawasan Puncak sebesar Rp7,31 triliun.
Sandiaga memaparkan, Indonesia dan Arab Saudi memiliki fokus utama kerja sama di bidang sustainable tourism atau konsep wisata berkelanjutan. Ia juga menyinggung soal kerja sama ekonomi dari jemaah umrah.
"Banyaknya para jemaah umrah yang diharapkan juga bisa memicu kerja sama dari segi peluang ekonomi kreatif kita, khususnya di beberapa kota besar di Saudi," ujar Sandiaga.
Sementara itu, Ahmed mengundang Sandiaga untuk hadir Global World Travel and Tourism Council (WTTC) ke-22 di Riyadh. Gayung bersambut, untuk menindaklanjuti pertemuan di London, Sandiaga dijadwalkan akan menyambangi Arab Saudi.
"Nanti menjadi titik awal dari kerja sama Saudi dengan Indonesia di sektor parekraf secara berkelanjutan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Harapannya tentunya penciptaan peluang usaha, ekonomi yang lebih baik," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News