Jakarta: PT PLN (Persero) menargetkan konversi satu juta kompor dengan bahan bakar gas minyak bumi yang dicairkan atau liquefied petroleum gas (LPG) ke listrik melalui kompor induksi.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan migrasi kompor gas ke kompor listrik ini akan mendorong penggunaan energi bersih ramah lingkungan.
"Kami akan lakukan konversi besar-besaran dari LPG ke induksi. Mudah-mudahan dalam beberapa waktu yang akan datang, kami akan launching inisiatif untuk konversi satu juta kompor LPG ke induksi dalam waktu dekat ini," katanya dalam Webinar Kesiapan Kita Memasyarakatkan Kompor Induksi, Jumat, 4 September 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan penggunaan kompor listrik akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang tidak dilalui jaringan gas (jargas). Hendra mendorong PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam memasarkan kompor induksi ini.
Selain mendorong energi yang lebih ramah lingkungan, penggunaan kompor listrik diyakini memangkas impor dan subsidi LPG 3 kg yang selama ini membebani keuangan negara.
"Efisiensi di biaya bahan bakarnya dan sangat mendukung mengurangi subsidi LPG yang puluhan triliun. Fokus kita di situ," jelas Hendra.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan migrasi kompor gas ke kompor listrik ini akan mendorong penggunaan energi bersih ramah lingkungan.
"Kami akan lakukan konversi besar-besaran dari LPG ke induksi. Mudah-mudahan dalam beberapa waktu yang akan datang, kami akan launching inisiatif untuk konversi satu juta kompor LPG ke induksi dalam waktu dekat ini," katanya dalam Webinar Kesiapan Kita Memasyarakatkan Kompor Induksi, Jumat, 4 September 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan penggunaan kompor listrik akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang tidak dilalui jaringan gas (jargas). Hendra mendorong PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam memasarkan kompor induksi ini.
Selain mendorong energi yang lebih ramah lingkungan, penggunaan kompor listrik diyakini memangkas impor dan subsidi LPG 3 kg yang selama ini membebani keuangan negara.
"Efisiensi di biaya bahan bakarnya dan sangat mendukung mengurangi subsidi LPG yang puluhan triliun. Fokus kita di situ," jelas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News