"Itu menurut saya sih enggak cocok seperti itu (minta subsidi)," kata Jonan dalam diskusi yang digelar MarkPlus bertajuk 'Logistics Industry Perspective' secara virtual, Jumat, 17 April 2020.
Menurutnya perusahaan logistik perlu lebih banyak melakukan improvisasi dalam mempelajari perubahan bisnis dan membenahi kemampuan internal. Sebab, pola konsumen yang menggunakan jasa logistik telah berubah signifikan akibat covid-19.
"Kita mumpung agak setengah turun jaga baik-baik bisnis ini. Isi yang kurang seperti penggunaan IT dan berbagai segi harus disiapkan mumpung waktunya tidak sibuk melayani customer," ucapnya.
Saat ini pimpinan perusahaan dinilai perlu memberikan semangat bagi seluruh pegawai. Apalagi sumber daya manusia (SDM) memegang peran yang sama penting di samping pemanfaatan teknologi dan aset kendaraan.
"Kalau saya masih aktif memimpin korporasi, saya akan lakukan mungkin dari Subuh sampai malam saya minta video call satu per satu orang yang saya pimpin supaya semangatnya tidak turun," ungkap Mantan Direktur Utama PT KAI ini.
Ia pun meyakini jasa logistik tetap bisa bertahan meskipun pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan kebutuhan pokok masyarakat dan barang pendukung penanganan wabah tetap perlu didistribusikan.
"Dipersiapkan baik-baik jangan sampai pas turun seperti ini malah putus asa, malah ribut, 'oh ini kita perlu disubsidi', dan sebagainya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id