"27 persen Penerima Kartu Prakerja yang tidak bekerja pada Januari 2021, saat ini sudah bekerja atau berwirausaha," katanya dalam konferensi pers Penutupan Seri Program Kartu Prakerja 2021 secara virtual, Rabu, 15 Desember 2021.
Kemudian 87,2 persen penerima yang menyelesaikan pelatihan menyatakan bahwa pelatihan telah meningkatkan keterampilan kerja mereka. Airlangga menyebut para peserta yang memulai usaha juga mendapat kemudahan akses permodalan usaha melalui program KUR.
"Program Kartu Prakerja membuktikan sebagai satu-satunya layanan publik secara digital dan menjadi terobosan kebijakan ekonomi yang berdampak khususnya di bidang ketenagakerjaan dan kewirausahaan," ungkap dia.
Di sisi lain, Program Kartu Prakerja berkontribusi dalam mengakselerasi inklusi keuangan. Kata Airlangga, sebanyak 28 persen peserta Program Kartu Prakerja yang tidak memiliki akses ke perbankan atau dompet digital, kini sudah memiliki rekening bank atau e-wallet.
"Hal positif lainnya, Program Kartu Prakerja mengakselerasi inklusi keuangan, yang 28 persen peserta akhirnya memiliki rekening bank atau e-wallet," ungkap dia.
Adapun program kartu prakerja secara resmi menerima pendaftaran secara on-demand atau mandiri melalui situs prakerja.go.id pada 11 April 2020 atau telah berjalan selama 20 bulan. Selama pandemi covid-19, program ini diubah menjadi semi bantuan sosial karena memberi bantuan tunai sekaligus pelatihan bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News