Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie pun memberikan tanggapannya. Dia menegaskan pemerintah memiliki peraturan mengenai usaha digital.
Seperti diketahui, YouTube selama ini dikenal sebagai platform video. Sementara TikTok merupakan media sosial, sedangkan TikTok Shop telah ditutup per 4 Oktober lalu.
"Kita ini Indonesia ini kan membuka kesempatan kepada siapapun untuk berusaha selama mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku," kata Budi dikutip dari siaran pers, Minggu, 5 November 2023.
| Baca juga: Begini Cara TikTok Shop Jika Ingin Beroperasi Lagi di Indonesia |
Pemisahan media sosial dan e-commerce
Budi mengatakan peraturan yang berlaku di Indonesia adalah pemisahaan antara sosial media dan e-commerce. Jika TikTok Shop ingin beroperasi kembali, dia menegaskan harus ada pemisahan platform."Tiktok Shop ingin berbisnis (sebagai) e-commerce di Indonesia, ya kita persilahkan asal terjadi pemisahan platform. Kalau dia sosial media, ya sosial media. Kalau dia e-commerce, ya e-commerce atau entitasnya atau apapun yang masih harus sesuai dengan aturan kita,” jelas dia.
Budi menambahkan, masa depan e-commerce dalam menumbuhkan ekonomi digital merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu, pemerintah tidak melarang setiap pelaku industri membuka peluang usaha dengan syarat mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Tugas kita pemerintah bukan melarang, tapi mengatur, menata supaya sehat. Supaya kita enggak berpihak pada satu pihak, pokoknya siapapun kalian berkompetisi saja secara sehat. Nah, kalau ada dari platform atau mau berbisnis di e-commerce, dia harus kerja sama atau menyesuaikan diri, entitas sendiri supaya jangan ada monopoli karena kita kan level of playing field-nya harus sama,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
