Ilustrasi, perayaan HUT ke-57 ASEAN. Foto: Medcom.id
Ilustrasi, perayaan HUT ke-57 ASEAN. Foto: Medcom.id

Mengenal Apa Itu AFTA, Tujuan, Latar Belakang, dan Anggotanya

Medcom • 21 Agustus 2024 10:27
Jakarta: Untuk memperkuat integrasi ekonomi di Asia Tenggara, ASEAN membentuk ASEAN Free Trade Area (AFTA). Inisiatif ini bertujuan menciptakan kawasan perdagangan bebas di antara negara-negara anggota, menghapus hambatan tarif, dan meningkatkan daya saing regional.
 
AFTA menjadi pilar penting dalam memperkokoh perekonomian kawasan dan memperkuat posisi ASEAN di pasar global. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya dikutip dari laman resmi Sekretariat ASEAN.
 

Apa itu AFTA?


ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah sebuah kawasan perdagangan bebas yang didirikan oleh ASEAN. Tujuan utama AFTA adalah untuk menciptakan pasar bebas yang kompetitif dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan tarif di antara negara-negara anggota ASEAN.
 
AFTA menjadi landasan bagi integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara, yang memungkinkan perdagangan bebas dan meningkatkan daya saing regional. Melalui AFTA, negara-negara ASEAN berupaya memperkuat posisi mereka di pasar global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.
 

Pendirian AFTA


AFTA pertama kali diperkenalkan melalui Deklarasi Singapura pada 1992 dan mulai diberlakukan secara resmi pada 1 Januari 2003. Enam negara anggota ASEAN yang pertama kali menandatangani perjanjian ini adalah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Kawasan perdagangan bebas ini kemudian diperluas secara bertahap seiring dengan bergabungnya empat negara anggota ASEAN lainnya, yakni Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
 
Proses pengurangan tarif di antara negara-negara ini berlangsung hingga 2015, ketika AFTA mulai berfungsi secara penuh di seluruh kawasan.
 
Baca juga: Biar Cepat Kelar, Perundingan ACAFTA Diintensifkan

Anggota AFTA


AFTA terdiri dari seluruh anggota ASEAN yang kini berjumlah sepuluh negara. Negara-negara tersebut adalah:
 
1. Brunei Darussalam: Bergabung sejak awal pendirian ASEAN pada 1967 dan turut menandatangani Deklarasi Singapura pada 1992.
 
2. Indonesia: Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia menjadi salah satu penggagas AFTA dan turut aktif dalam proses pengurangan tarif.
 
3. Malaysia: Malaysia juga merupakan anggota pendiri ASEAN dan telah mengimplementasikan AFTA sejak 2003.
 
4. Filipina: Sebagai anggota ASEAN sejak awal, Filipina turut serta dalam pengembangan AFTA untuk meningkatkan perdagangan regional.
 
5. Singapura: Sebagai salah satu pusat perdagangan di Asia, Singapura memainkan peran kunci dalam pelaksanaan AFTA.
 
6. Thailand: Thailand adalah anggota pendiri ASEAN dan menjadi bagian dari AFTA sejak awal.
 
7. Vietnam: Bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995, Vietnam diberikan masa transisi hingga 2015 untuk mengimplementasikan AFTA.
 
8. Laos: Bergabung pada 1997, Laos juga diberikan masa transisi hingga 2015 sebelum sepenuhnya mengadopsi AFTA.
 
9. Myanmar: Seperti Laos, Myanmar juga bergabung pada 1997 dan menjalani proses transisi hingga 2015.
 
10. Kamboja: Kamboja, yang bergabung dengan ASEAN pada 1999, diberikan masa transisi serupa hingga 2015 sebelum mengimplementasikan AFTA secara penuh.
 
Dengan berlakunya AFTA, ASEAN telah berhasil menciptakan kawasan perdagangan bebas yang memungkinkan peningkatan perdagangan antarnegara anggota tanpa hambatan tarif yang signifikan.
 
Hal ini tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan, tetapi juga meningkatkan daya saing ASEAN di kancah internasional. (Zein Zahiratul Fauziyyah)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan