Jakarta: Shell Indonesia membuat inovasi baru dengan Shell Silk Alkane, produk yang dapat digunakan untuk pembuatan produk kecantikan dan perawatan pribadi (beauty and personal care) untuk memenuhi kebutuhan manufaktur para produsen di industri kecantikan dan perawatan pribadi.
Produk ini merupakan rangkaian cairan sintetis yang inovatif dan diformulasikan untuk menghasilkan keanggunan sensorik, kinerja fungsional, keserbagunaan aplikasi, dan biodegradabilitas siap (ready biodegradability).
Shell Silk Alkane diformulasikan dengan teknologi gas-to-liquids (GTL) yang memproses gas alam menjadi molekul sintetis yang sangat murni sehingga menghasilkan bahan yang hampir tidak berbau, dapat terurai secara hayati (biodegradable), dan terverifikasi vegan.
Managing Director Shell Indonesia Andri Pratiwa menuturkan Shell Silk Alkane hadir sebagai pilihan premium untuk para konsumen bisnis (business customers) di Indonesia agar dapat membuat produk kecantikan dan perawatan pribadi dengan alternatif yang lebih bertanggung jawab dan biodegradable yang saat ini semakin diminati.
“Kami percaya bahwa gas alam memiliki peran penting dalam transisi energi secara keseluruhan dan kami memanfaatkan teknologi gas-to-liquids (GTL) Shell untuk menghadirkan Shell Silk Alkane yang nantinya dapat digunakan untuk pembuatan produk kecantikan dan perawatan pribadi.” tegas dia, Rabu, 14 Mei 2025.
Andri menuturkan produksi ini dihasilkan dari R&D (Research and Development) dari Shell yang ada di Houston, Amsterdarm, Bangalore dan China. Dari R&D itu kemudian Shell akan memproduksi bahan itu ke seluruh dunia.
“Disebarkan ke fasilitas fasilitas yang kita punya di seluruh dunia, jadi kita akan mendapatkan costum sourcing dari beberapa negara negara yang yang paling dekat dengan Indonesia,”tegas dia.
Sementara itu, General Manager B2B Lubricant Shell Indonesia, Farishadi Rukandi mengatakan untuk pemasaran produk ini Shell memiliki jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Hampir semua lokasi lokasi pusat industri itu ada. Kemudian terkait packaging dan komersial. Yang kami demonstrasikan di sini adalah sample karena target market kita adalah pelaku usaha,” tegas dia.
Dia menuturkan bisnis model pemasaran Shell Silk Alkane ini menggunakan pemasaran secara business to business (btob). Dia mengatakan yang jadi yang customer produk ini adalah pelaku usaha kosmetik.
“Skemanya tentunya beda beda tergantung dengan kebutuhan dari customer nya jadi akan sangat fleksibel. Tapi dengan teknologi yang kita punya pastinya kita kompetitif di market,” tegas dia yang menambahkan untuk saat ini Shell belum memproduksi Shell Silk Alkane di Indonesia. Namun Shell tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi di Indonesia seiring dengan tingginya permintaan.
Hadirnya Shell Silk Alkane di Indonesia menandai momen penting bagi produk baru Shell yang memanfaatkan teknologi GTL untuk memenuhi kebutuhan di sektor kecantikan dan perawatan pribadi. Teknologi GTL Shell dirancang lebih dari 45 tahun melalui pengalaman penelitian, pengembangan, dan komersial sehingga dapat mengubah gas alam menjadi produk cair yang berkualitas tinggi.
Sebelumnya, Shell telah melakukan peluncuran Shell Silk Alkane pada April 2025 di rangkaian acara the 2025 in-cosmetics Global Summit, di Amsterdam, Belanda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di