Hal itu diungkapkan Kepala Departemen Perizinan dan Manajemen Krisis Perbankan OJK, Aslan Lubis, dalam forum Credit Bureau Indonesia (CBI) Connect 2025 bertema tema 'Driving Innovation for the Next Era of Credit Risk' di Jakarta.
Aslan mengungkapkan, dalam rangka memperkuat sektor jasa keuangan yang stabil untuk mendukung program prioritas nasional, OJK menginisiasi berbagai langkah, termasuk peningkatan pembiayaan dan pendalaman pasar keuangan.
"Penerbitan POJK mengenai Kemudahan Akses Pembiayaan kepada UMKM dan ketentuan lainnya menunjukkan adanya berbagai kesempatan bagi LPIP untuk menguatkan peran di ekosistem sektor jasa keuangan," kata Aslan.
Aslan berharap CBI Connect 2025 bisa menjadi momentum penting bagi Credit Bureau Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia produk dan layanan manajemen risiko kredit, sekaligus memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat dan UMKM.
Direktur Penjualan CBI Peter Sugiapranata mengatakan, CBI dapat membantu lembaga keuangan dalam mengelola risiko kredit dengan menghadirkan tiga inovasi utama: CBI Polaris, Portfolio Alerts, dan Income Predictor.
CBI Polaris menyediakan fleksibilitas dalam membangun model risiko kredit di dalam lingkungan yang aman serta patuh regulasi.
Portfolio Alerts memberikan sinyal dini untuk menjaga kualitas portofolio, sementara Income Predictor membantu memperkirakan pendapatan calon debitur agar lembaga keuangan dapat mencegah risiko over-exposure.
"Dengan kombinasi inovasi ini, lembaga keuangan bisa mengambil keputusan kredit dengan lebih hati-hati dan percaya diri” ujar Peter.
Mendorong Pertumbuhan UMKM yang Inklusif
SME Bureau merupakan solusi inovatif yang dirancang khusus untuk Lembaga Keuangan dalam mempercepat proses onboarding pembukaan rekening maupun proses underwriting UMKM secara lebih cepat, dan efisien.
Melalui SME Report yang komprehensif serta sistem pemeringkatan UMKM, lembaga keuangan dapat memahami secara cepat dan lebih menyeluruh mengenai profil calon nasabah.
"Kami tidak hanya menyediakan data, melainkan juga intelligence yang siap digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih akurat. Dengan demikian, Lembaga Keuangan dapat memperluas jangkauan pasar secara berkelanjutan sekaligus menjaga kualitas portofolio kredit tetap prima," kata Head of CBI SME Bureau Tiffany Octaviana.
Meningkatkan literasi kredit dan kesehatan finansial masyarakat untuk pemerataan inklusi keuangan
Melalui aplikasi mobile SkorKu, masyarakat dapat mengakses informasi dan riwayat skor kredit pribadi secara lengkap dengan mudah.
Dengan transparansi ini, individu dapat lebih memahami kondisi kreditnya serta mengelola kesehatan finansial dengan lebih baik agar lebih siap saat merencanakan pencapaian hidup berikutnya.
“CBI Connect 2025 bukan sekadar konferensi. Forum ini kami rancang sebagai ruang kolaborasi untuk mendorong adopsi teknologi dan data dalam memperkuat manajemen risiko, membuka peluang pertumbuhan bagi lembaga keuangan, serta membangun jaringan dan kepercayaan lintas ekosistem," kata Presiden Direktur CBI, Anton K. Adiwibowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id