Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan, kinerja perusahaan di enam bulan pertama tahun ini sebagian besar dipengaruhi kondisi makro ekonomi global yang menantang akibat ketegangan geopolitik yang berkelanjutan dan melambatnya aktivitas ekonomi Tiongkok.
"Meskipun kuartal yang menantang untuk industri petrokimia, angka konsolidasi kami mencerminkan hasil dari transformasi pilar bisnis kami, karena segmen bisnis panas bumi terus memberikan profil ketahanan dengan memberikan kinerja yang solid," ungkap Agus Pangestu dalam keterangan tertulisnya, Senin, 31 Oktober 2022.
Agus Pangestu memaparkan, pendapatan perusahaan ditopang harga jual rata-rata produk petrokimia yang cukup tinggi dan faktor kapasitas yang stabil di segmen energi. Sementara tingkat pengoperasian petrokimia cukup sehat, biaya bahan baku yang tinggi pada akhirnya menyeimbangi kenaikan harga produk, yang menekan pendapatan segmen petrokimia.
Baca juga: Kemenperin Dorong Pupuk Kaltim Jadi Contoh Peningkatan Daya Saing Perusahaan Nasional |
Adapun EBITDA perusahaan mencapai USD263 juta pada enam bulan pertama 2022, ditopang oleh kinerja Star Energy Geothermal yang stabil. Agus Pangestu menyebut, Star Energy Geothermal (bisnis energi) terus menjadi penopang terhadap volatilitas bisnis petrokimia dan memberikan pendapatan sebesar USD278 juta pada semester I-2022, dengan EBITDA sebesar USD231 juta.
"Capacity factor di ketiga aset geotermal pada semester I-2022 tetap stabil mendekati level maksimum, yang menunjukkan kemampuan pembangkit energi panas bumi sebagai energi terbarukan yang setara dengan capacity factor energi konvensional," jelas dia.
Secara keseluruhan, jelas Agus Pangestu, terlepas dari kondisi enam bulan pertama 2022 yang menantang, Barito Pacific tetap membukukan porsi laba bersih sebanyak USD30 juta.
"Perusahaan juga telah mempertahankan disiplin dalam hal pembiayaan permodalan yang kuat untuk mendukung rencana ekspansi kapasitas ke depan dan mengurangi risiko kenaikan suku bunga," pungkas dia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News