"Kita juga ingin memastikan transformasi melalui laporan keuangan yang terkonsolidasi. Karena tentu sebagai BUMN, penting sekali punya buku yang bisa kita baca bersama-sama," ujar Erick melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari good corporate governance. Prinsip tersebut, kata dia, selalu mengutamakan keterbukaan untuk pengelolaan perusahaan pelat merah.
Baca: Jadi Pembicara di Forum Forbes, Erick Beberkan Transformasi BUMN |
Erick mengatakan laporan keuangan yang terkonsolidasi dapat mengidentifikasi kinerja masing-masing BUMN. Sekaligus, sebagai peringatan dini untuk melihat dan memprediksi keberlanjutan serta strategi BUMN ke depannya.
“Kita lihat laporan keuangan, untuk buku 2021 terjadi peningkatan revenue 18,8 persen menjadi Rp2.292,5 triliun. Angka ini sangat signifikan apabila dibandingkan dengan APBN kita," ujar Erick.
Dia mengatakan total utang BUMN mencapai Rp1.579,6 triliun. Sementara itu, modal pada 2021 mencapai Rp2.778,3 triliun.
"Debt to invested capital kita kira-kira 36 persen artinya juga sehat,” kata Erick.
Sementara itu, dia juga berkomitmen memangkas birokrasi di BUMN. Erick menargetkan mengurangi delapan peraturan menteri, rinciannya dari delapan menjadi empat peraturan.
Tujuannya, kata dia, untuk mendorong percepatan kinerja BUMN yang menjalankan sepertiga ekonomi Indonesia dalam kondisi sehat. Kemudian, mendorong program kesejahteraan masyarakat lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id