Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Menkeu Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dari Negara Lain

M Ilham Ramadhan • 20 Desember 2022 18:06

Jakarta: Pemerintah menyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan jauh lebih baik bila dibandingkan dengan banyak negara. Hal itu tercermin dari beragam proyeksi perekonomian yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga internasional. 

"Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 kita masih akan relatif terjaga. Estimasi dari pertumbuhan ekonomi kita tahun 2022 adalah antara 5,2 persen hingga 5,4 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, dilansir Media Indonesia, Selasa, 20 Desember 2022.

Indonesia Dana Moneter Internasional (IMF), misalnya, memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di level 5,3 persen. Lalu Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan perekonomian Indonesia tumbuh di angka 5,4 persen.

Sementara itu, Bank Dunia memprediksi Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi di angka 5,2 persen pada tahun ini. Sedangkan Organisasi Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) meramalkan ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 5,3 persen, sama dengan yang dikeluarkan oleh Bloomberg Consensus pada Desember ini.

Baca juga: Perlu Antisipasi Normalisasi Fiskal dan Pengetatan Moneter 2023

Kendati pertumbuhan tahun ini relatif baik, kata Sri Mulyani, berbagai lembaga internasional itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang menurun di 2023 bagi Indonesia. Ini dikarenakan adanya dugaan kondisi perekonomian global dapat berimbas ke dalam negeri. 

"Tahun depan terlihat tren forecast untuk ekonomi Indonesia semuanya agak lebih rendah dibandingkan tahun ini. Ini tentu karena tadi lingkungan global yang diperkirakan akan melemah, nanti secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia tahun depan," jelasnya.

IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2023 akan tumbuh di angka 5 persen, sama seperti proyeksi yang dikeluarkan ADB. Kemudian Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,8 persen di tahun depan. Sementara Bloomberg Consensus memproyeksikan ekonomi Indonesia bakal tumbuh di angka 4,9 persen pada 2023. Sedangkan OECD memperkirakan perekonomian Indonesia hanya akan mampu tumbuh 4,7 persen di tahun depan. 

Sri Mulyani menyatakan, dampak dari ekonomi global itu akan berimbas langsung pada kinerja ekspor nasional. Karenanya, pemerintah bakal fokus memperkuat perekonomian domestik melalui konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah.

Modal dasar untuk tetap optimis pada pertumbuhan yang lebih kuat juga berasal dari kondisi inflasi umum dalam negeri. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir tingkat inflasi Indonesia menunjukkan kecenderungan penurunan.

"Inflasi di Indonesia masih relatif baik yaitu di 5,4 persen mulai menunjukkan atau terus konsisten menurun atau stabil. Ini adalah prestasi, karena pada saat dunia menghadapi kenaikan harga-harga pangan dan energi, kita masih bisa mengendalikan dengan menjaga supply dan juga distribusi dari berbagai kebutuhan pangan dan energi nasional," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan