Harga referensi tersebut meningkat USD42,72 atau 2,58 persen dari periode Mei 2022 yang sebesar USD1.657,39 per MT. Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 34 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
"Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold USD750/MT. Pemerintah pun mengenakan BK CPO sebesar USD 200/MT untuk periode Juni 2022,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono dalam siaran pers, Kamis, 2 Juni 2022.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan ini sebesar USD2.520,13 per MT, menurun 2,93 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar USD2.596,18 per MT. Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Juni 2022 menjadi USD2.232/MT, menurun 3,22 persen dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD2.307 per MT.
Veri berujar, peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi meningkatnya harga minyak nabati lainnya dikarenakan gangguan pasokan akibat konflik antara Rusia-Ukraina. Selain itu, diberlakukannya kebijakan larangan sementara ekspor kelapa sawit oleh Indonesia ikut mempengaruhi peningkatan harga CPO.
Veri mengatakan, untuk penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya penurunan permintaan sebesar 0,25 persen.
Meski, produktivitas di sentra kakao mengalami peningkatan inflasi global serta invasi Rusia terhadap Ukraina masih berlangsung, namun ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id