"Investasi di Jangjo membuktikan bahwa bidang persampahan mulai menarik bagi investor, baik dari sisi lingkungan maupun secara ekonomi," kata Co-Founder & Commissioner Jangjo Joe Hansen, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Februari 2022.
Melalui investasi ini, Jangjo akan meningkatkan proses daur ulang hingga 20 kali lipat, serta menciptakan ekosistem sirkular ekonomi melalui platform Jangjo.
Sementara itu, Co-Founder & CEO Jangjo Nyoman Kwanhok mengungkapkan permasalahan utama sampah di Indonesia adalah karena stakeholder yang tidak terintegrasi. "Melalui teknologi Jangjo, kami dapat menghubungkan stakeholder untuk memberikan solusi permasalahan sampah secara efektif," tegas dia.
Adapun stakeholder yang dimaksud adalah penghasil sampah (warga), pengangkut sampah (operator), tempat singgah sampah sementara (hub), hingga pengolah sampah (industri). Saat ini Jangjo dapat menyalurkan 55 macam produk untuk didaur ulang, termasuk styrofoam, kaca beling, hingga minyak jelantah.
"Warga yang telah teredukasi untuk memilah sampah, dapat menggunakan jasa penjemputan sampah terpilah untuk nanti didaur ulang oleh industri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News