Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jumlah tersebut menurun 0,01 juta orang atau 0,05 persen dibanding september 2020. Namun meningkat 1,12 juta atau 10,14 persen dibanding Maret 2020.
"Persentase penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen, menurun 0,05 persen poin terhadap September 2020 yang sebesar 10,94 persen. Namun meningkat 0,36 persen poin terhadap Maret 2020 yang sebesar 9,78 persen," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis, 15 Juli 2021.
Persentase penduduk miskin perkotaan meningkat dari 7,88 persen pada September 2020 menjadi 7,89 persen pada Maret 2021. Demikian juga dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 7,38 persen.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan turun dari 13,20 persen pada September 2020 menjadi 13,10 persen pada Maret 2021. Namun, naik dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 12,82 persen.
Jumlah penduduk miskin Maret 2021 perkotaan naik sebanyak 138,1 ribu orang dari 12,04 juta orang pada September 2020 menjadi 12,18 juta orang.
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 145,0 ribu orang, dari 15,51 juta orang pada September 2020 menjadi 15,37 juta orang pada Maret 2021.
"Disparitas kemiskinan perkotaan dan perdesaan masih tinggi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News