Selain mendapatkan keuntungan dari investasi, kerja sama ini juga bertujuan untuk mendatangkan trafik penerbangan udara dari Asia Selatan. Karena selama ini penerbangan di Sumatra didominasi penerbangan domestik. Hal ini disampaikan Guru Besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali.
"Kalau 99 persen domestik, kita tidak dapat devisa internasional, jadi targetnya disitu adalah mendatangkan trafik," kata Guru Besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, dalam tayangan Hot Room, di Metro TV, Rabu 1 Desember 2021.
Rhenald menyebut trafik yang dimaksud adalah trafik untuk transit, kargo dan lain sebagainya. Jadi kerja sama harus dilakukan dengan operator bandara yang telah berpengalaman dan syaratnya mampu mendatangkan trafik.
Dengan kerja sama ini Indonesia mendapatkan keuntungan berupa pengembangan aset, pengembangan tenaga kerja dan juga trafik.
Rhenald mengungkapkan perusahaan asing India, GMR Airport Internasional adalah sebuah operator yang sudah berpengalaman di Filipina dan Paris. Renald menilai meski GMR Airport Internasional adalah pengelola bandara mereka memiliki network untuk mendatangkan trafik. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News