Adapun 12 proyek tersebut memberikan tambahan produksi migas nasional sebesar 14.486 barel minyak per hari (BOPD) dan 489 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas, dengan total investasi sebesar USD 1,5 miliar atau setara Rp21,75 triliun.
12 proyek yang telah onstream tersebut yakni:
- Lematang Compression Medco E&P Lematang.
- WB NAG Compression PetroChina Jabung Ltd.
- Gas Supply toRU-V Pertamina Hulu Mahakam.
- Merakes Eni East Sepinggan.
- North Area Jindi South Jambi Block B.
- EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua.
- SP akasia Bagus Pertamina EP.
- KLD PHE ONWJ.
- Upgrade Bangadua Pertamina EP.
- Sidayu Saka Indonesia Pangkah Ltd.
- West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd.
- EOR Jirak Pertamina EP.
Dia bilang, SKK Migas sedang melakukan koordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sehingga akan ada tambahan tiga proyek yang ditargetkan bisa onstream hingga akhir tahun.
"Diperkirakan akan ada tambahan tiga proyek yang onstream, yaitu SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP yang diperkirakan memberikan tambahan produksi gas sebesar tujuh MMSCFD, proyek Bukit Tua Phase 3 Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan potensi tambahan produksi 14 ribu BOPD dan 30 MMSCFD gas, kemudian salah satu proyek strategis nasional hulu migas yaitu Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu dengan potensi produksi gas 330 MMSCFD," kata Julius melalui keterangan resminya, dikutip Medcom.id, Selasa, 2 November 2021.
Julius menambahkan, jika ketiga proyek tersebut berhasil onstream, akan ada tambahan produksi minyak sebesar 14.000 BOPD dan gas 367 MMSCFD. Sehingga secara keseluruhan kelima belas proyek memberikan tambahan produksi minyak akan mencapai 28.486 BOPD dan gas sebesar 856 MMSCFD.
"Tentu saja total investasi di proyek hulu migas akan sangat besar jika kelima belas proyek bisa onstream, angka investasi akan melompat menjadi USD2,92 miliar atau setara Rp42,34 triliun yang mampu menggerakkan industri nasional, para pengusaha daerah, masyarakat sekitar dan penyerapan tenaga kerja," ungkap Julius.
Lebih lanjut, Julius menyampaikan percepatan penyelesaian proyek hulu migas tidak terlepas dari dampak kenaikan harga minyak dunia yang tinggi, yang hari-hari ini berada di angka sekitar USD80 per barel.
"Harga minyak dunia yang terus meningkat di sepanjang 2021 mendorong KKKS untuk mempercepat penyelesaian proyek hulu migas, sehingga pada Kuartal III sudah tercapai target seratus persen. Kinerja penyelesaian proyek hulu migas akan memberikan dampak positif bagi akselerasi realisasi investasi hulu migas hingga akhir 2021," kata dia.
Julius menuturkan SKK Migas optimistis posisi entry level produksi migas di awal 2022 akan berada di level yang optimal, sehingga menjadi modal yang bagus bagi SKK Migas dan KKKS untuk memenuhi target lifting di APBN 2022.
"Kami berharap momentum ini dapat kami jaga dengan melakukan program kerja yang masif, agresif, dan efisien di 2022 dan seterusnya sebagai salah satu upaya untuk mengejar gap yang muncul akibat wabah covid-19 berdampak pada turunnya produksi migas nasional. Kami berharap 2022 adalah momentum untuk turn around agar target 2030 tetap dapat direalisasikan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id