"Untuk itu, hal tersebut menjadi concern OJK untuk terus memajukan BPD ke depan," dalam Seminar Nasional BPD Seluruh Indonesia “Corporate Digital Culture: Digital Transformation Leader” dilansir, Kamis, 31 Agustus 2023.
Menurutnya, transformasi digital bisa menjadi solusi untuk persoalan likuiditas BPD. Langkah lainnya, BPD bisa melakukan pengembangan produk dan layanan digital, sehingga bisa menyasar lebih luas nasabah, dan bisa meningkatkan dana murahnya.
Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi mengatakan, perubahan dalam perusahaan dipastikan selalu akan terjadi. Terutama di era digitalisasi saat ini, setiap perusahaan termasuk dunia perbankan harus mampu bertransformasi digital. Namun, hal ini memiliki sejumlah tantangan dan tak semua transformasi bisa berhasil.
“Karena itu, setiap perusahaan harus memiliki corporate digital culture. Karena, transformasi itu bersifat top down, maka perusahaan harus memiliki digital transformation leader,” ungkap Yulis
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Supriyatno mengatakan, selama berkiprah sembilan tahun di dunia perbankan BPD, dirinya telah melakukan banyak hal, termasuk mendorong BPD untuk mengikuti perkembangan digital.
"Transformasi digital menjadi urgent diaplikasikan oleh BPD seluruh Indonesia. Pasalnya, transformasi digital ini akan menjaga BPD tetap tumbuh dan berkembang, serta menjadi soko guru di daerahnya masing-masing," ujar dia.
Baca juga: Bank DKI Genjot Program Transformasi 5.0 |
Direktur Utama PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) Arianto Muditomo mengatakan, transformasi digital itu bukan soal teknologi, tapi bagaimana memberdayakan karyawan dan memuaskan pelanggan atau nasabah.
“Ada beberapa hal penting yang saya bisa sharing, di antaranya leader harus memiliki pemahaman digital dengan baik, transformasi yang dilakukan ditujukan bagi sumber daya manusia (SDM), harus mengembangkan digital talent, dan meningkatkan kecerdasan leader terkait digital,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, peran leader memiliki peran kunci bagi keberhasilan transformasi. Seorang leader di era saat ini, selain memiliki pemahaman digital, juga harus beradaptasi dengan budaya baru dan tuntutan yang berbeda dari masa sebelumnya.
“Sedangkan untuk soal teknologi tidak menjadi prioritas utama, karena pengembangannya bisa dilakukan ataupun berkolaborasi dengan pihak ketiga. Pengembangan teknologi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, dan tentu harus bisa memuaskan nasabah,” ujarnya.
Sementara, Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto mengatakan, transformasi digital bukan sekadar teknologi tetapi soal mindset, dan harus memperhatikan infrastruktur dan lingkungan yang ada. Namun demikian, bukan berarti harus semuanya digital.
"Pasalnya niat dan filosofi pendiriannya ialah soal valuasi, kemudian berniat menjualnya dari valuasi itu," ujar dia.
Ia mengungkapkan, kunci keberhasilan transformasi bergantung pada organisasi dan leader di BPD. Di tengah perubahan yang makin cepat, organisasi harus bisa lebih gesit dan seorang leader harus memiliki keberanian terus belajar serta melakukan eksperimen.
"Transformasi digital membutuhkan persyaratan agar bisa berjalan. Di antaranya, kapabilitas baru, budaya baru, dan model bisnis baru," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News