Safrizal ZA selaku Chairman ASCN 2023 yang juga menjabat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. FOTO: Kemendagri
Safrizal ZA selaku Chairman ASCN 2023 yang juga menjabat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri. FOTO: Kemendagri

Indonesia Dorong Pembangunan Perkotaan Cerdas dan Berkelanjutan

Angga Bratadharma • 10 Juli 2023 10:03
Jakarta: Pemerintah Indonesia mengajak anggota ASEAN Smart City Network (ASCN) untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan. Hal itu penting guna menjawab berbagai macam tantangan yang muncul sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi.
 
"Indonesia mengajak anggota ASCN  untuk berkolaborasi mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan dan memiliki ciri khas kota cerdas ASEAN yang memenuhi kebutuhan warganya," kata Safrizal ZA selaku Chairman ASCN 2023 yang juga menjabat Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 10 Juli 2023.
 
Adapun Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian didaulat sebagai welcome remarks di pertemuan puncak tahunan keenam ASEAN Smart City Network (ASCN) di Bali pada 12-13 Juli. Acara tahunan ini mengupas berbagai permasalahan perkotaan mulai dari transportasi, hunian, pelestarian lingkungan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat.

"Setelah Pak Tito menyampaikan welcome remarks, disusul remarks oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Kemudian pembukaan oleh saya dan Lim Chze Cheen dari Sekretariat ASEAN," kata Safrizal.
Baca: Bukan Amerika, Ini Daftar Negara dengan Inflasi Tertinggi

ASCN didirikan pada 8 Juli 2018 di Singapura sebagai  platform kerja sama bagi kota-kota dari 10 negara anggota ASEAN dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.
 
Dijelaskan Safrizal bahwa kegiatan annual meeting ASCN 2023 ini akan akan dihadiri oleh delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, antara lain ASCN National Representatives (NRs), Chief Smart City Officers (CSCOs), dan pejabat pendamping Sekretariat Jenderal ASEAN, serta berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta dari mitra eksternal ASEAN.  
 
Safrizal menambahkan, kota percontohan ASCN di Indonesia yakni DKI Jakarta, Kota Makassar, dan Kabupaten Banyuwangi. Dirinya menjelaskan inti pembangunan perkotaan cerdas di Indonesia tidak melulu berorientasi pada pemutakhiran teknologi dan digitalisasi.
 
Namun, tambahnya, penerapan pengelolaan perkotaan yang berfokus pada peningkatan kemampuan pemerintah untuk dapat memahami persoalan masyarakat, memberikan solusi, serta kemudahan. Pembangunan perkotaan cerdas juga tidak harus mencontoh daerah/negara lain, karena setiap wilayah mempunyai tantangan dan karakteristik yang berbeda.

 
"Pemanfaatan digitalisasi bersifat sebagai supporting system dan pendorong untuk mempercepat langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah, pandemi covid-19 telah memberikan pengalaman berharga betapa pentingnya transformasi digital," pungkas Safrizal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan