“Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu milestone Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 19 Februari 2024.
Peningkatan laba bersih ini didorong pendapatan bunga yang tumbuh 17,82 persen menjadi Rp5,34 triliun pada kuartal IV-2023, serta peningkatan fee based income sebesar 8,47 persen dari sebelumnya Rp576,00 miliar menjadi Rp624,77 miliar pada kuartal IV-2023.
Penyaluran kredit
Bank DKI menyalurkan kredit termasuk pembiayaan syariah sebesar Rp52,00 triliun atau tumbuh sebesar 7,50 persen pada kuartal IV-2023. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan didorong oleh segmen kredit ritel yang tumbuh sebesar 49,01 persen menjadi Rp1,93 triliun pada kuartal IV-2023.Sedangkan pertumbuhan segmen kredit mikro naik sebesar 42,67 persen menjadi Rp3,66 triliun pada kuartal IV-2023. Akselerasi tersebut mendorong peningkatan porsi kredit UMKM secara akumulasi dibanding total kredit Bank DKI hingga mencapai 10,74 persen pada akhir 2023.
“Peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM,” kata Romy.
Baca juga: Bank DKI Tekankan Pentingnya Beradaptasi Menghadapi Dinamika Bisnis Perbankan |
Selain itu, kredit konsumer mencatat pertumbuhan 11,58 persen menjadi Rp22,10 triliun, kredit komersial (termasuk term loan) juga tumbuh 6,37 persen menjadi Rp17,56 triliun. Kredit menengah tumbuh 1,34 persen menjadi Rp1,92 triliun, sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar Rp4,84 triliun.
Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen, serta posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen.
Adapun untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund). Ini tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72 persen menjadi sebesar Rp18,00 triliun dan dana tabungan sebesar Rp11,68 triliun atau tumbuh 2,22 persen.
Genjot digitalisasi
Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengatakan, Bank DKI banyak melakukan pengembangan dan inovasi produk dan layanan berbasis digital untuk perluasan aksesibilitas produk dan layanan keuangan kepada masyarakat.“Bank DKI juga melakukan berbagai upaya dengan elektronifikasi pembayaran secara terintegrasi pada moda transportasi, tempat wisata kelolaan Pemprov DKI, digitalisasi pembayaran pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya, hingga berbagai kolaborasi dengan BPD, BUMD dan entitas lainnya,” tegas Amirul.
Adapun jumlah pengguna aplikasi JakOne Mobile mobile banking Bank DKI mencapai 2,23 juta orang atau tumbuh 12,11 persen pada kurtal IV-2023. Sementara itu, volume transaksi tercatat sebesar 29,62 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp30,63 triliun.
Jumlah pengguna aplikasi JakOne Abank, yang merupakan layanan perbankan sistem keagenan dengan menggunakan perangkat Mobile Point of Sale (MPOS) mencapai 4,99 ribu agen, tumbuh 170,42 persen, dengan volume transaksi sebesar 3,18 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp1,72 triliun.
Sedangkan pengguna JakOne Merchant yang menyediakan layanan pembayaran secara real time dengan menggunakan QRIS mencapai 31,47 ribu merchant atau tumbuh 101,39 persen, dengan volume transaksi sebesar 3,25 juta transaksi dan nominal transaksi mencapai Rp533,55 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News