Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah dan upaya industri jasa kepelabuhan, yang tergabung dalam Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX ABUPI di Jakarta, Budi Karya menekankan pentingnya kolaborasi antarpemerintah dengan asosiasi. Dengan adanya kolaborasi, sebut dia, maka program yang disampaikan presiden akan tersampaikan.
"Melihat pelabuhan itu sebagai suatu showcase dari kegiatan logistik, dimana apabila pelabuhan itu berjalan dengan baik dan dikelola dengan GCG (Good Corporate Governance) dan secara pelayanannya baik, teknisnya juga baik, ini bisa menjadi modal bagi kita untuk menjadi bagian dalam mendukung Indonesia Emas 2045," ungkap Budi Karya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 8 Juni 2024.
"Dalam rangka ini, yang menjadi perhatian yaitu peningkatan infrastruktur dan teknologi, peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), dan kompetensi, serta sinergitas antarpelaku usaha," jelas Budi Karya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi menyampaikan syarat utama bagi kepelabuhanan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. "Yakni adalah infrastruktur yang memadai, ketersediaan SDM, penerapan teknologi, perencanaan, dan pertumbuhan ekonomi," tegas dia.
Terkait sinergi pelabuhan dan pelayaran untuk mencapai Indonesia Emas, dinilai sebagai dua sisi mata uang. Karena itu, perlunya kolaborasi dan kerja sama yang erat antarpihak.
"Penting pula kolaborasi publik dan privat untuk infrastruktur pelabuhan. Terkait pembangunan pelabuhan, diperlukan skema-skema yang menarik untuk mengundang investor," ucap Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan.
Dalam Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX ABUPI di Jakarta, Budi Karya menekankan pentingnya kolaborasi antarpemerintah dengan asosiasi. Dengan adanya kolaborasi, sebut dia, maka program yang disampaikan presiden akan tersampaikan.
"Melihat pelabuhan itu sebagai suatu showcase dari kegiatan logistik, dimana apabila pelabuhan itu berjalan dengan baik dan dikelola dengan GCG (Good Corporate Governance) dan secara pelayanannya baik, teknisnya juga baik, ini bisa menjadi modal bagi kita untuk menjadi bagian dalam mendukung Indonesia Emas 2045," ungkap Budi Karya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 8 Juni 2024.
"Dalam rangka ini, yang menjadi perhatian yaitu peningkatan infrastruktur dan teknologi, peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), dan kompetensi, serta sinergitas antarpelaku usaha," jelas Budi Karya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi menyampaikan syarat utama bagi kepelabuhanan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. "Yakni adalah infrastruktur yang memadai, ketersediaan SDM, penerapan teknologi, perencanaan, dan pertumbuhan ekonomi," tegas dia.
Terkait sinergi pelabuhan dan pelayaran untuk mencapai Indonesia Emas, dinilai sebagai dua sisi mata uang. Karena itu, perlunya kolaborasi dan kerja sama yang erat antarpihak.
"Penting pula kolaborasi publik dan privat untuk infrastruktur pelabuhan. Terkait pembangunan pelabuhan, diperlukan skema-skema yang menarik untuk mengundang investor," ucap Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan.
Baca juga: Sri Mulyani Pede Program Makan Bergizi Bisa Wujudkan Indonesia Emas 2045 |
Rakernas ABUPI IX
Adapun, Rakernas ABUPI IX diikuti oleh seluruh Pengurus Pusat dan Ketua Koordinator Wilayah serta anggota ABUPI dari seluruh Indonesia. Pada Rakernas ini menghasilkan beberapa poin penting antara lain membentuk kelompok kerja untuk mengkaji berbagai aturan di bidang kepelabuhanan, berafiliasi dengan organisasi kepelabuhanan internasional dan membentuk panitia khusus menjelang Munas ABUPI 2025.
Pada Rakernas ini juga dilantik tujuh Koordinator Wilayah yaitu Korwil Riau, Korwil Sumatra Utara, Korwil Lampung, Korwil Kalimantan Utara, Korwil Kalimantan Tengah, Korwil Kalimantan Timur, dan Korwil Sulawesi Tengah.
"Ini adalah tanggung jawab yang besar namun juga merupakan kesempatan yang luar biasa untuk berkontribusi dalam pengembangan industri kepelabuhanan Indonesia," ucap Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa pada saat pelantikan tujuh korwil tersebut.
Ia melanjutkan, ketua korwil memiliki peran penting dalam memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan ABUPI di wilayahnya. "Tugas ini tidaklah mudah, namun saya yakin dengan dedikasi, komitmen, dan kepemimpinan, akan mampu menjalankan amanah ini dengan baik," tegas Aulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News