Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Susana Kurniasih menyampaikan dengan percepatan proses planned shutdown, maka saat ini Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) siap untuk berproduksi kembali.
"Dalam kurun waktu lebih cepat dua hari dari jadwal, akan berpotensi menambah produksi 450 ribu barel minyak,” kata Susana, Senin, 28 September 2020.
Penambahan produksi ini menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting migas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2020. Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat dioptimalkan.
Susana menambahkan percepatan ini tidak lepas dari excellence shutdown handling yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada di tengah pandemi covid-19 yang berakibat pada pembatasan kerja.
"Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi," jelas dia.
Di sisi lain, SKK Migas juga tengah mengupayakan percepatan-percepatan beberapa program kerja KKKS. Susana bilang, apa saja yang bisa dilakukan di 2020 seperti proses pemeliharaan, pengadaan, perizinan, maupun hal lainnya diminta agar segera dilaksanakan. Harapannya, dengan mulai lebih awal di 2020 maka program-program kerja tersebut dapat menjadi pondasi awal dalam persiapan pemenuhan target yang diberikan Pemerintah di 2021.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N Alam menyebutkan bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada Work, Program & Budget (WP&B) dan tidak berpengaruh kepada target produksi.
Ia mengatakan fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220 ribu barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru.
"Saat ini, kami berfokus pada stabilitas operasi dan kembali secara bertahap meningkatkan produksi normal sambil memastikan keamanan dan keandalan operasi," ucap Azi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id