Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ekonomi Bakal Meningkat Pesat di Kuartal II karena Kenaikan Konsumsi dan Investasi

Husen Miftahudin • 05 Mei 2021 17:27
Jakarta: Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi optimistis ekonomi Indonesia akan meningkat pesat pada kuartal kedua. Hal ini kemungkinan didorong oleh kenaikan konsumsi dan investasi seiring dengan proses vaksinasi dan transmisi kebijakan moneter.
 
"Itu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Akan tetapi, tetap perlu adanya pembatasan aktivitas untuk mencegah peningkatan kasus harian covid-19, terutama di semester pertama 2021," ungkap Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 5 Mei 2021.
 
Ibrahim bahkan percaya pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal kedua tahun ini bakal tumbuh menjulang dan membuat keseluruhan tahun tumbuh hingga tujuh persen. Kondisi ini akan membuat Indonesia keluar dari jurang resesi.

Tumbuh tingginya ekonomi Indonesia selama 2021 didukung oleh lonjakan masyarakat yang memenuhi berbagai pasar, mal, maupun yang tempat lainnya untuk berbelanja memenuhi kebutuhan hari raya Idulfitri. Kondisi tersebut membuat perputaran uang di kota besar, terutama DKI Jakarta, terus melonjak.
 
Menurutnya, konsumsi masyarakat akan didorong oleh aktivitas Lebaran yang berpotensi lebih baik dibanding tahun lalu. Peningkatan aktivitas ini tak lepas dari terkendalinya jumlah kasus dan telah berjalannya vaksinasi.
 
"Ini semua berkat kebijakan pemerintah yang melarang warganya eksodus ke daerah sebelum Lebaran akibat covid-19 yang sampai saat ini sedang mengganas terutama di India, Jepang, dan di Asia," jelas Ibrahim.
 
Selain itu, lanjut dia, penjualan kendaraan bermotor juga tercatat meningkat tajam pada Maret 2021. Kenaikan penjualan tersebut dipengaruhi oleh insentif pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang diberikan pemerintah pada awal Maret lalu.
 
"Penjualan mobil pada Maret 2021 tumbuh 10,5 persen dibanding Maret 2020 dan tumbuh 72,6 persen dibanding Februari 2021," pungkas Ibrahim.
 
Adapun berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 mengalami kontraksi 0,74 persen secara year on year (yoy). Kontraksi terjadi karena pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun lalu masih positif 2,97 persen.
 
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal IV-2020. Dengan demikian, maka pertumbuhan ekonomi mengalami perbaikan dengan kontraksi yang lebih rendah.
 
"Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar, bahkan sedikit lebih baik. Konsensus yang dihimpun pasar memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen (qtq), sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen (yoy)," ungkapnya.
 
Menurutnya, pada paruh pertama tahun ini perekonomian nasional masih akan tertahan. Tapi di keseluruhan tahun 2021 diperkirakan ekonomi akan berhasil ke zona positif, yaitu 4,43 persen (yoy).
 
"Meski sudah positif, ini masih berada di bawah level pra pandemi yang sekitar lima persen," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan