"Saya menyambut gembira keberhasilan para pelaku usaha rotan mendapatkan tempat di pasar global. Kami berharap, tekad dan perjuangan para pelaku UKM eksportir dari Cirebon ini mampu memotivasi para eksportir, khususnya pelaku UKM di seluruh Indonesia sehingga mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia," ungkap Agus, melalui keterangan tertulis, Jumat, 6 November 2020.
Adapun total produk yang dikirim tujuan Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Uni Eropa tersebut seluruhnya dikemas dalam 40 kontainer ekspor. Ketiga pelaku UKM binaan Kemendag yang terlibat yakni CV. Nagam Rattan, CV. Cipta Abadi, dan CV. Hanif Rattan.
"Keberhasilan ekspor ini sekaligus menunjukkan bahwa produk ekspor furnitur rotan Indonesia tidak hanya mampu menjaga kualitas, tetapi juga telah sesuai dengan permintaan dan tren pasar dunia saat ini yang cenderung menggunakan bahan alami, ramah lingkungan, dan mengantongi sertifikat legalitas kayu (V-Legal)," papar Agus.
Ia menambahkan, dorongan ekspor furnitur rotan masih perlu ditingkatkan. Pada 2019, Indonesia masih berada di peringkat ke-3 negara eksportir produk rotan terbesar dunia dengan pangsa ekspor 6,11 persen. Capaian tersebut di bawah Republik Rakyat Tiongkok 45,15 persen, dan Vietnam 12,49 persen.
Sementara itu, nilai ekspor produk rotan Indonesia periode Januari-Agustus 2020 tercatat sebesar USD357,16 juta. Nilai tersebut naik 4,35 persen dibandingkan periode yang sama di 2019.
Negara tujuan ekspor utama produk rotan Indonesia masih didominasi AS dengan pangsa ekspor 41,11 persen, Belanda 8,19 persen, dan Jerman 7,27 persen. Dalam periode lima tahun terakhir tren ekspor produk rotan Indonesia naik 2,11 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id