?Industri Kesehatan Jeli Lihat Peluang dari Wabah Korona. Foto: dok ist.
?Industri Kesehatan Jeli Lihat Peluang dari Wabah Korona. Foto: dok ist.

Industri Kesehatan Jeli Lihat Peluang dari Wabah Korona

Ade Hapsari Lestarini • 28 April 2020 21:37
Jakarta: Pandemi virus korona baru atau covid-19 menjadi peluang usaha bagi beberapa sektor industri. Termasuk industri kesehatan.
 
Pendiri dan CEO Youvit Wouter van der Kolk menuturkan munculnya virus korona juga telah membuat pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia terkait menjaga kesehatan diri berubah sangat cepat.
 
"Kesempatan ini diambil oleh Youvit untuk gencar melakukan kampanye edukasi dinamis yang menyorot pentingnya pemenuhan gizi yang baik," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 28 April 2020.

Di samping itu, banyaknya toko ritel yang baru-baru ini tutup hampir di seluruh Indonesia akibat peraturan pembatasan sosial, ditambah dengan keraguan pembeli untuk keluar rumah, mendorong perseroan menggunakan cara baru dalam mempertahankan karyawan, sekaligus memastikan setiap konsumen tetap dapat menerima produknya.
 
"Kami mengurangi risiko baik bagi karyawan maupun konsumen, mereka menarik 50 orang tenaga pemasaran ritel dari toko-toko dan melatih mereka untuk menangani permintaan vitamin dan melakukan pengiriman ke rumah melalui telepon dan aplikasi WhatsApp," jelas dia.
 
Dia menambahkan periode pandemi virus korona yang tengah terjadi saat ini merupakan momen penentu. Kesehatan merupakan kunci melawan virus korona, dan ini membawa kepada kondisi terkini pasar global, termasuk Indonesia yang menunjukkan adanya peningkatan besar dalam permintaan suplemen dan vitamin.
 
"Dengan filosofi perusahaan untuk memberikan dampak bagi banyak orang, Youvit mengambil kesempatan masa pandemi ini untuk berkontribusi dengan menyediakan tidak hanya produk vitamin dengan kualitas premium tapi juga dukungan edukasi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tambah dia.
 
Merealisasikan misi tersebut, pada masa pandemi ini perusahaan juga bermitra dengan Gojek memasok enam juta multivitamin bagi ratusan ribu mitranya untuk menunjang kesehatan mereka. Sebelum virus ini merebak dengan cepat beberapa waktu lalu, Youvit juga secara reguler memberikan vitamin harian kepada 25 ribu karyawan di Grup Kawan Lama, GoWork, Harvest, HP, Lamudi, dan District8.
 
"Youvit juga bekerja keras mendukung para petugas kesehatan di negara ini dengan menyediakan multivitamin bagi mereka, menyumbangkan vitamin sachet untuk setiap pembelian. Lebih dari 36 rumah sakit telah dipasok dengan lebih dari 50 ribu multivitamin hingga hari ini.
 
Dia mengatakan di Indonesia, masih terdapat pola konsumsi makanan tidak sehat dengan gizi tidak seimbang, kurangnya buah-buahan dan sayuran, dan kurang asupan vitamin dan mineral. Hal ini tentunya memiliki dampak pada masyarakat, karena memengaruhi kemampuan kognitif, tingkat energi, dan kondisi kesehatan.
 
"Konsumen Indonesia umumnya baru membeli vitamin ketika sakit atau membutuhkan tambahan tenaga. Konsumsi vitamin sebagai langkah preventif masih jarang dijumpai. Perlu diingat, vitamin bukanlah obat dan tidak seharusnya dikonsumsi seperti obat. Konsumsi vitamin sebelum jatuh sakit adalah kunci. Karena wabah virus korona, pesan ini menjadi lebih relevan daripada sebelumnya," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan