Haji Isam kembali mendatangkan eskavator untuk pembangunan lumbung pangan nasional di Merauke. Foto: Dok istimewa
Haji Isam kembali mendatangkan eskavator untuk pembangunan lumbung pangan nasional di Merauke. Foto: Dok istimewa

Wujud Nyata Mendukung Target 3 Tahun Swasembada Pangan Nasional

M Rodhi Aulia • 17 Agustus 2024 20:00
Jakarta: Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk mencapai swasembada pangan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Swasembada pangan diyakini bisa terwujud dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan.
 
"Insyaallah tidak lebih dari tiga tahun kita akan swasembada (pangan) kembali," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di sela menghadiri Festival Pangan Nusantara Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, 28 Juli 2024.
 
Termasuk juga Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto. Ia memiliki gagasan besar agar Indonesia mencapai swasembada pangan, sehingga Indonesia tidak mengimpor beras lagi.
 
Baca juga: Ciptakan Swasembada Pangan, Amran: Tidak Bakal Lebih dari 3 Tahun!

Selain upaya pemerintah, perusahaan swasta juga berperan penting dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Sejumlah perusahaan besar turut serta mendukung program ini melalui berbagai inisiatif. 
 
Di antaranya Jhonlin Group. Perusahaan milik Haji Syamsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam ini mendatangkan sebanyak 2.000 eskavator dari Tiongkok untuk mendukung program nasional, yakni cetak sawah 1 juta hektare di Merauke, Papua Selatan.
 
"Ini adalah tugas negara yang diberikan kepada saya. Dalam benak saya, bagaimana gagasan cetak sawah satu juta hektare ini bisa terealisasi dan berhasil dalam tiga tahun tanpa berpikir untung rugi," kata Haji Isam yang dikutip Sabtu 17 Agustus 2024.
 
Haji Isam mengaku turun langsung ke lapangan untuk mengawasi dan memastikan program ini agar berhasil. Mulai dari survei lokasi cetak sawah, bongkar muat alat berat, pembukaan lahan pelabuhan, hingga pembukaan jalan poros 140 kilometer. 
 
Di samping itu, Haji Isam tidak ingin program nasional ini mengabaikan hak warga setempat, termasuk di Distrik Ilwayab, Distrik Kaptel, Distrik Ngguti dan Distrik Muting.
 
Haji Isam melakukan dialog dan sosialiasi program secara komprehensif. Ia didampingi pihak terkait, di antaranya Kasatgas Pangan dari Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Rizal Ramdani dan tokoh masyarakat Papua Selatan, Jhon Glube Gebze.
 
Setelah berdialog, masyarakat akhirnya sepakat mendukung program pemerintah tersebut dengan catatan; mereka juga berhak atas tanah ulayat, dan hasil limbah dari pembukaan lahan dikelola oleh masyarakat adat.
 
Haji Isam menekankan program nasional ini bisa menciptakan jutaan lapangan kerja, memutus pengangguran, dan meningkatkan perputaran ekonomi serta meningkatkan pembangunan infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat di tanah Papua.
 
"Saya berharap gagasan Presiden terpilih bapak Prabowo Subianto ini juga bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Papua,” kata Haji Isam.
 
Bagi Haji Isam, program besar tanpa didukung infrastruktur yang memadai hanya sebuah kesia-siaan. Program ini harus didukung dengan pembangunan jalan, pelabuhan, perumahan untuk karyawan, pengairan, dan sarana telekomunikasi.
 
“Jangan sampai proyek ini berjalan, karyawan tidak memiliki tempat tinggal. Karyawan tidak memilik sarana air bersih, listrik dan telkomunkasi, sehingga mereka tidak betah,” ungkap Haji Isam.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan