Kenaikan harga kedelai dunia akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri. (Foto:MI/Fahrullah)
Kenaikan harga kedelai dunia akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri. (Foto:MI/Fahrullah)

Faktor Eksternal Disebut Penyebab Utama Naiknya Harga Kedelai

Rosa Anggreati • 17 Februari 2022 19:27
Jakarta: Peneliti Research Center Media Group (RCMG) Dr Irwansyah menilai faktor eskternal menjadi penyebab utama ketidakstabilan harga kedelai di pasar domestik. 
 
"Negara-negara yang selama ini memasok kedelai ke Indonesia, seperti Brasil dan negara Amerika latin lainnya sedang mengalami anomali cuaca sehingga gagal panen. Kondisi itu diperparah terjadinya inflasi di Amerika Serikat yang menyebabkan harga kedelai mengalami lonjakan," ujar Dr Irwansyah, melalui keterangan tertulis, Kamis, 17 Februari 2022.
 
Indonesia memiliki ketergantungan tinggi terhadap pasar internasional dalam mencukupi kebutuhan dalam negeri. Sebab, saat ini produksi di tingkat petani hanya mencapai sekitar 600 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan secara nasional tembus di angka 2,2 juta ton per tahun.

"Mau tidak mau, Kementerian Perdagangan harus melakukan impor untuk menutup kekurangan produksi tersebut," ujarnya.
 
Kondisi tersebut diperparah kurangnya minat petani menanam kedelai karena harga jual hampir sama dengan komoditas padi. Untuk lahan dengan luas yang sama, akan lebih banyak menghasilkan jika ditanami padi daripada kedelai.
 
Berdasarkan studi atas dokumen yang dikeluarkan Kementan, Irwansyah menilai bahwa kementerian yang saat ini dipimpin oleh Syarul Yasin Limpo itu telah berupaya maksimal untuk mendorong para petani menanam kedelai. 
 
"Saya tahu pasti bawa Ditjen Tanaman Pangan telah melakukan serangkaian advokasi dan edukasi bagi para petani yang ingin menggarap tanaman kedelai, namun pada akhirnya pilihan bergantung pada para petani itu sendiri, mau menanam jenis palawija, jagung, kedelai atau tanaman lain," ujarnya.
 
Para petani jika dihadapkan pada pilihan antara menanam padi, jagung, kacang tanah, atau kacang kedelai, akan lebih memilih menanam kacang tanah dan kedelai. 
 
"Harga jual kacang kedelai di pasar hampir sama dengan gabah, namun menanam secara kuantitas, hasil dari tanaman padi lebih banyak. Sedangkan harga jagung dan kacang tanah lebih murah dibanding kedelai, namun secara biaya produksi akan lebih murah," kata Irwansyah.
 
Sebelumnya, Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik karena melonjaknya harga kedelai internasional. 
 
Melonjaknya harga karena kedelai menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut. 
 
"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brasil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak terhadap kenaikan harga kedelai dunia," kata Oke saat konferensi pers secara virtual kemarin.
 
Penyebab lainnya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen dan berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai. Selain itu, terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga. 
 
"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai USD15,77 per bushel atau sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke. 
 
Dalam hal ini, diperkirakan harganya akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai USD15,79 per bushel. Selanjutnya, akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka USD15,74 per bushel di tingkat importir. 
 
Lebih lanjut, Oke mengatakan kenaikan harga kedelai dunia akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri. 
 
"Dan hal ini akan memengaruhi harga produk turunan dari kedelai, terutama di sini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan