Ilustrasi. (Foto: Antara/Amas Padda)
Ilustrasi. (Foto: Antara/Amas Padda)

Bantu Petani, Pemda Pangandaran 2 Kali Salurkan KUR

Gervin Nathaniel Purba • 04 Maret 2021 11:14
Pangandaran: Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat melakukan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi masyarakat petani pada masa pandemi covid-19. Salah satunya melalui program kredit usaha rakyat (KUR). 
 
KUR dinilai sebagai salah satu solusi menjadi tumpuan utama untuk meningkatkan perekonomian petani yang ada di Kabupaten Pangandaran.
 
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan menjelaskan, Pemda sudah bekerja sama dengan bank sebanyak dua kali dalam penyaluran KUR bagi para petani dan peternak.

"KUR ini, Pemda hanya berperan memberikan subsidi bunga pinjaman dan penggantian kerugian jika hasil ternaknya mengalami kegagalan," ujar Yadi, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 4 Maret 2021. 
 
Dalam tahap pertama, kata Yadi, rata rata peternak mengalami untung. Namun, saat gelombang kedua petani mengalami kerugian meskipun tidak banyak.
 
"Memang ada ternak yang mati pada saat gelombang kedua. Pemda tetap memberikan ganti rugi kepada mereka. Ya tidak banyak juga sih, rata-rata ruginya tipis," ujarnya.
 
Jumlah KUR yang diberikan kepada para peternak, ucap Yadi, sekitar Rp25 juta. Untuk jumlah peternaknya, ada sekitar 50 orang.
 
"Nah kalau untuk petani tanaman pangan dan holtikultura. Mereka dapat subsidi bunga pinjaman sebesar enam persen per tahun. Ya kan ini beda programnya," ujarnya.
 
Seperti diketahui, program KUR untuk sektor pertanian dialokasikan mencapai Rp70 triliun. Dana ini bisa dimanfaatkan para petani di seluruh Indonesia. 
 
“Sektor pertanian tidak boleh goyah akibat covid-19. KUR ini juga sebagai upaya agar dampaknya tidak sampai memukul perekonomian petani,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, KUR tersebut bertujuan untuk membantu petani dalam mengembangkan budidaya komoditas pertanian, tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan. 
 
“Penyerapan KUR pertanian masih didominasi sektor hulu. Ke depan, akan mendorong pemanfaatan KUR di sektor hilir. Misalnya untuk pembelian alat mesin pertanian (Alsintan)," kata Sarwo Edhy. 
 
Sektor hulu, kata Sarwo Edhy, selama ini dianggap lebih mudah diakses karena tidak memerlukan agunan. Padahal, KUR dengan plafon besar pun sebenarnya akan mudah diakses jika digunakan untuk pembelian alat.
 
“Plafon Rp500 juta ke atas pun bisa diakses. Soalnya, ada agunannya berupa alat pertanian yang dibeli,” katanya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan