Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, pembukaan pelatihan secara offline harus menunggu keputusan dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Mana daerah yang dibuka untuk offline, selama daerah tersebut belum hijau (zona penyebaran covid-19), tidak mungkin mengambil langkah itu. Jadi tidak mungkin offline," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu, 10 Maret 2021.
Ia menambahkan, pelaksanaan program kartu prakerja sejak tahun lalu telah menunjukan hasil yang menggembirakan. Bahkan pendaftar program ini datang dari 514 kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia, sehingga program ini lebih inklusif.
"Dengan jumlah pendaftar mencapai 53,3 juta orang. Dari jumlah tersebut yang mendapatkan kartu prakerja sampai dengan batch 12 ada 6,1 juta yang mana ada beberapa yang dicabut kepesertaannya sehingga jumlah penerima kartu prakerja 5,9 juta orang," ungkapnya.
Ruddy menyebut, sejauh ini program kartu prakerja sudah dijalankan sepenuhnya dengan memanfaatkan layanan online. Artinya dari mulai pendaftaran, penerimaan, pelatihan, sampai penerimaan insentif seluruhnya dilakukan secara online.
Menurut dia, penerima kartu prakerja datang dari berbagai kalangan mulai dari berpendidikan SD-SMP, kaum difabel, mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Bahkan banyak peserta yang belum memiliki akun bank, namun kini sudah terakses layanan perbankan.
"Hal ini tidak terlepas dari model di kartu prakerja, inovasi end to end digital menghilangkan batasan ruang. Ini kita coba perbaiki dan coba inovasi-inovasi lain sehingga ekosistem prakerja diharapkan menjadi lebih besar lagi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News