"Cadangan minyak bumi 3,77 miliar barel dengan asumsi tidak ada cadangan baru maka minyak bumi akan habis sembilan tahun," kata Arifin dalam acara Tempo Energy Day, Rabu, 21 Oktober 2020.
Penurunan cadangan minyak juga disebabkan oleh produksi minyak dalam negeri yang terus turun dan berada pada kisaran 700-an ribu barel per hari lantaran usia lapangan produksi minyak yang telah uzur.
Padahal, kata Arifin, sumber daya minyak di Indonesia terbilang masih cukup besar. Hanya saja belum sepenuhnya bisa dikonversi menjadi cadangan. Hal ini tercermin dari 74 cekungan minyak yang belum tersentuh sama sekali.
Ini berarti Indonesia masih memiliki potensi cadangan dalam waktu lama. Jika merujuk data SKK Migas, potensi minyak yang bisa dihasilkan dari cekungan tersebut mencapai 7,5 miliar barel.
"Kita masih memiliki banyak sumber reservoir yang belum ditindaklanjuti, belum dieksplorasi," ujar Arifin.
Karenanya, pemerintah mendorong kegiatan eksplorasi secara masif. Bahkan mengadopsi cara Mesir dalam melakukan eksplorasi serta menggiatkan kembali eksplorasi dengan mengundang investor atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas.
"Pola itu yang akan kita coba untuk diadopsi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News