"Kami punya tujuh kantor di Papua dan Papua Barat, tentunya di setiap kantor itu kami bisa menugaskan pejabat untuk berbagi pengalaman dan edukasi bagi siapapun yang ingin melakukan kegiatan ekspor," kata Heru saat membuka Sekolah Ekspor @Papua secara virtual, Selasa, 29 September 2020.
Heru mengatakan bahwa pemanfaatan konsultasi ekspor bisa dilakukan untuk seluruh level usaha, baik kecil maupun besar. Wawasan yang tinggi terutama mengenal tata cara ekspor dan tren produk di pasar global diharapkan turut meningkatkan strategi pengembangan usaha.
"Kalau banyak eksportir muncul dan pahami keunggulan daripada komoditi di wilayah masing-masing, kita bisa kompetitif dan mendorong kinerja ekspor," ujarnya.
Menurut Heru pihaknya punya peran penting untuk mendorong jaminan kelancaran ekspor lantaran terlibat mengurus seluruh dokumen barang keluar. Saat ini, kata Heru, pejabat di Ditjen Bea cukai yang berpengalaman di perdagangan internasional pun siap ditugaskan memberikan pendampingan khusus kepada calon eksportir.
"Tidak hanya tataran edukasi, kami mendukung dengan asistensi bagaimana teori mengekspor dan cara ekspor. Praktik langsung juga kami siap dan senang untuk memberikan bimbingan pendampingan. Bahkan mungkin kegiatan operasional karena pada akhirnya ekspor akan menggunakan dokumen kepabeanan," paparnya.
Heru menambahkan, pihaknya juga menyediakan layanan klinik ekspor agar bisa dimanfaatkan pengusaha yang belum memahami potensi peningkatan nilai jual di pasar internasional. Eksportir yang sudah eksis pun bisa mendapatkan kesempatan agar kinerjanya bisa terus berkembang.
"Mudah mudahan kita bisa bantu ekspor nasional, semoga Indonesia bisa menjadi eksportir terkemuka di dunia termasuk barang-barang dari Papua dan Papua Barat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News