Public expose PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF). Foto Istimewa.
Public expose PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF). Foto Istimewa.

BRI Finance Incar Pembiayaan Baru di Atas Rp5 Triliun hingga Akhir 2022

Husen Miftahudin • 19 Juli 2022 14:47
Jakarta: Manajemen PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance (BRIF) menargetkan dapat meningkatkan total pembiayaan baru di atas Rp5 triliun pada 2022. Ekspektasi itu berasal dari pembiayaan mobil baru, bekas, dan sepeda motor.
 
Direktur Utama BRIF Azizatun Azhimah mengemukakan, BRIF menawarkan tiga jenis pembiayaan, yaitu konsumer, komersial, dan korporasi. Pembiayaan konsumer meliputi pembiayaan mobil baru (NewCAR), mobil bekas (BRIfused), pembiayaan motor (BRIFmotorcycle), dan pembiayaan fasilitas dana melalui BRIfast.
 
"Sementara pembiayaan komersial, menurut Azizatun, terbagi dalam dua jenis yaitu pembiayaan investasi (BRIFCommercial) dan pembiayaan modal kerja dan SPK financing (BRIeFing Solusi Modal Kerja). Adapun pembiayaan korporasi mencakup pembiayaan COP, MOP, dan Sewa Operasi (BRIFLEET)," ungkap Azizatun dalam siaran persnya, Selasa, 19 Juli 2022.

Per Mei 2022, total piutang pembiayaan BRIF mencapai Rp5,6 triliun. Angka tersebut naik sekitar 29 persen secara tahunan dan tumbuh sekitar 18 persen dari Desember 2021. Pada periode yang sama, porsi piutang pembiayaan multiguna tercatat sebesar 68 persen atau naik dari 59 persen pada Desember 2021.
 
Selain itu, BRIF juga berhasil meningkatkan kinerja keuangan dan kualitas aset. Total aset tercatat sebesar Rp6,3 triliun pada Mei 2022 atau naik 21 persen year to date. Kontribusi terbesar dari peningkatan aset berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan kenaikan pada aset sewa operasi.
 
Selama 2021, BRIF mampu membukukan pendapatan operasional sebesar Rp612 miliar, naik sebesar 24 persen dari Rp493 miliar pada 2020. Pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan pada piutang pembiayaan. Sementara beban operasional relatif terjaga dengan kenaikan 15 persen, dari Rp482 miliar pada 2020 menjadi Rp555 miliar pada 2021.
 
Laba bersih BRIF tercatat sebesar Rp43 miliar pada 2021 atau melesat 803 persen dibandingkan dengan Rp5 miliar pada 2020. ROE tercatat meningkat menjadi 3,8 persen pada 2021. Laju pertumbuhan laba bersih BRIF tercatat jauh di atas rata-rata industri yang mencatat pertumbuhan sebesar 118 persen.
 
Baca juga: Pemerintah Ajak Perbankan Permudah Pembelian Kendaraan Listrik

 
Azizatun mengemukakan, sampai dengan Mei 2022, pendapatan operasional BRIF telah mencapai Rp327 miliar. Ini lebih dari setengah pencapaian BRIF pada 2021 dan meningkat 48 persen dari raihan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp220 miliar. Pendapatan BRIF meningkat selaras dengan pertumbuhan pada portofolio pembiayaan.
 
"Laba bersih BRIF mencapai Rp25 miliar pada Mei 2022 atau naik signifikan 126 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11 miliar. Pencapaian ini sejalan dengan peningkatan signifikan pada pendapatan, sementara beban relatif dapat terjaga," katanya.
 
Azizatun menambahkan, BRIF berencana menerbitkan obligasi senilai Rp700 miliar tahun ini. Dana hasil penawaran umum obligasi BRIF akan digunakan untuk ekspansi bisnis berupa pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon-calon debitur.
 
"Obligasi BRIF telah mendapat peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)," pungkas Azizatun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan