"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerjasama bisnis senilai USD25,85 miliar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden dikutip Rabu, 15 November 2023.
Adapun kerja sama bisnis yang dimaksud diantaranya adalah investasi pembangunan carbon capture storage (CCS) dan kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai electric vehicle (EV), dan pembangunan modul serta panel surya.
Baca juga: Tak hanya IKN, Ini Daftar Proyek Strategis yang Ditawarkan Jokowi ke Investor AS |
6 poin kesepakatan Indonesia-AS
Selain itu, dalam pertemuan antara Jokowi dan Biden, Retno menyampaikan terdapat enam poin bisnis lainnya yang juga disepakati.Pertama, Indonesia dan AS sepakat meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP).
CSP Indonesia-AS diyakini akan menjadi fondasi kuat penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi.
Kedua, kesepakatan tentang pentingnya penguatan kerjasama sumber daya mineral kritis. Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan mineral kritis yang besar. Melihat potensi itu akan dibuat rencana kerja menuju pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA).
Jika CMA sudah terbentuk, Retno menyebut Indonesia bakal menjadi pemasok kebutuhan baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat.
Baca juga: Sebentar Lagi Freeport Kantongi Perpanjangan Kontrak |
Ketiga, kedua negara sepakat untuk segera mengimplementasikan Just Energy Transition Partnership (JETP). Jokowi menyampaikan agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program early retirement atau pensiun dini PLTU dan pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan Indonesia.
Keempat, soal Indonesia yang telah resmi terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik AS. Itu bisa membuka jalan untuk penguatan rantai pasok semikonduktor.
Kelima, kesepakatan mengenai perpanjangan generalized system of preferences (GSP) demi meningkatkan perdagangan Indonesia. GSP adalah pembebasan tarif bea masuk yang diberlakukan AS untuk barang dari negara-negara berkembang.
Keenam, Amerika Serikat menyampaikan komitmen memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News