Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina (tengah). Dok. Istimewa
Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina (tengah). Dok. Istimewa

Perusahaan Perlu Terus Berinovasi Demi Menekan Emisi Karbon

Achmad Zulfikar Fazli • 27 September 2023 23:53
Jakarta: Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia berkomitmen menerapkan praktik ekonomi yang berkelanjutan. Perusahaan terus berinovasi demi menekan emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi hingga rantai pasok secara keseluruhan.
 
Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina, menyampaikan ambisi perusahaan dalam penggunaan setidaknya 100 persen energi berkelanjutan untuk wilayah operasional Indonesia pada 2030. Perusahaan juga memasang target net zero emission pada 2040.
 
Upaya mendorong proses bisnis yang berkelanjutan diterjemahkan ke lima program, yakni sustainable ingredients, proses manufaktur yang terdiri dari penggunaan energi berkelanjutan dan efisiensi operasional, customer dan packaging yang merujuk ke pemakaian recycled PET packaging, serta closing the loop bottle to bottle.

Kemudian, pengembangan komunitas dengan menerapkan konservasi lingkungan sekaligus praktik ekonomi sirkular. Dari sisi penggunaan energi berkelanjutan, pihaknya memilih berinvestasi pada panel surya.
 
"Karena kami tidak sewa instalasi PLTS Atap dari orang lain, dan itulah kenapa nilai investasinya cukup besar. Pertanyaan kenapa kami pakai sendiri, karena dengan memiliki sendiri, kami jadi lebih memiliki tanggung jawab terhadap apa yang ada,” ujar Karina dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy 2023 (SAFE 2023) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, yang dilansir Rabu, 27 September 2023.
 
Karina menyampaikan pihaknya terus berupaya menggunakan energi secara efisien. Menurut dia, bahan baku air, tanpa disadari turut menyumbang emisi karbon. Sehingga, perusahaan secara cermat menghitung jumlah air yang digunakan.
 
“Ini supaya tidak ada satupun yang terlewat dari (penggunaan) air tersebut. Air itu harus bisa didaur ulang, dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Termasuk kami investasi juga ke teknologi reverse osmosis dan teknologi yang lain,” kata dia.
 
Baca Juga: Tegas, IKN Nusantara Haramkan Mobil Peminum Bensin & Solar

Dia menambahkan perusahaan turut menerapkan teknologi otomatisasi berbasis sensor pada mesin produksi untuk menghemat penggunaan energi listrik. 
 
CCEP Indonesia juga menempuh upaya dekarbonisasi dari area akar rumput. Perusahaan mendukung para pemasoknya dengan memberikan bimbingan dan pelatihan terkait upaya mereduksi karbon. Targetnya, pada 2030 seluruh pemasok sudah mempunyai peta jalan untuk pengurangan emisi karbon.
 
“Dan, mereka sudah apply 100 persen carbon emission. Ini bukan main-main targetnya,” kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan