Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Sri Mulyani Curhat WFH Bikin Kerja 24 Jam

Eko Nordiansyah • 19 Juni 2020 12:03
Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perasaannya selama penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Dibandingkan biasanya, Sri Mulyani menyebut WFH lebih berat karena kerja melebihi jam kerja normal.
 
"Saya lebih banyak disebut jam kerjanya lebih dari jam kerja normal. Karena WFH artinya 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, enggak ada bedanya home sama work, jadi kerja luar biasa panjang," kata dia dalam video conference di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
 
Bahkan dari survei di internal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), 24,8 persen pegawai merasa WFH lebih berat dari kerja di waktu normal. Survei terhadap 12 ribu pegawai ini juga mengungkap 43 persen merasa jam kerja menjadi sama saja saat WFH dan 31 persen lainnya yang merasa jam kerja menjadi lebih sedikit.

Secara efektivitas, survei menyebutkan bahwa 34 persen pegawai merasa sama saja, 13 persen yang merasa kurang efektif, dan 51 persen merasa WFH lebih efektif. Hal ini pula yang dirasakan oleh Sri Mulyani saat menjalankan WFH.
 
Baca: Menkeu Akui WFH Ibarat Kerja 24 Jam
 
"Saya termasuk 51 persen, karena saya tidak perlu stress untuk traveling, traffic. Ini memberikan feedback untuk kelola organisasi kita. Banyak yang merasa 72 persen koordinasi menjadi sulit, karena kita tidak mempersiapkan dan kita lakukan tiba-tiba akibat covid," ungkapnya.
 
Dirinya menambahkan, hasil survei ini bisa menjadi masukan untuk pengaturan cara kerja di Kemenkeu. Bukan hanya dengan WFH tetapi juga bisa Flexible Working Space (FWS), yang mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk tetap menjaga produktivitas para pegawai.
 
"Tujuannya tidak sekadar berubah, tapi tetap fokusnya menjalankan dan menjaga keuangan negara. Yang harus kita pegang kualitas kerja kita tidak menurun, akurasi, integriti Anda semua walau bekerja cara bekerjanya seperti apa, bisa fleksibel tinggi tapi hasilnya harus lebih baik bukan kompromi hasilnya," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan