"Hal ini merupakan kabar gembira bagi Indonesia yang berupaya mendorong peningkatan ekspor ke negara-negara nontradisional. Kami mengharapkan produsen/eksportir Indonesia dapat memanfaatkan peluang ekspor ini," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 14 Juli 2020.
Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Srie Agustina memaparkan bahwa pemerintah Ukraina resmi menghentikan penyelidikan safeguard tersebut sebagaimana telah dituangkan dalam notifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada 2 Juli 2020. Penghentian penyelidikan ini dengan alasan hasil penyelidikan bertentangan dengan kepentingan nasional Ukraina.
Adapun Otoritas Ukraina menginisiasi penyelidikan safeguard atas impor produk pupuk dimaksud pada 28 Agustus 2019. Pemerintah Indonesia diwakili Direktorat Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KBRI Ukraina berpartisipasi aktif selama proses penyelidikan dengan menyampaikan sanggahan secara tertulis, serta memantau perkembangan penyelidikan secara intensif.
"Indonesia bukan penyumbang kenaikan impor produk certain nitrogen fertilizer dan complex fertilizer di Ukraina dan kita bisa merebut pasar yang ditinggalkan oleh negara yang dikenakan," ucap Srie.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor kedua produk ini dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan pertumbuhan positif. Negara yang menjadi tujuan ekspor antara lain India, Filipina, Australia, Malaysia, dan Kanada.
Pada periode Januari-April 2020, terjadi peningkatan ekspor produk tersebut sebesar 92,96 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2019, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar USD571 ribu atau meningkat 49,4 persen dibanding 2018 dengan nilai ekspor USD382,2 ribu.
Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati menambahkan Indonesia tetap perlu mengamati agresivitas Ukraina dalam menginisiasi penerapan instrumen pengamanan perdagangan atau trade remedies. Hal tersebut guna mendorong ekspor ke negara nontradisional termasuk Ukraina,
"Kita perlu terus mengamati perkembangan ke depan, mengingat Ukraina cukup agresif dalam menggunakan instrumen trade remedies, khususnya safeguard dengan telah menginisiasi tiga penyelidikan pada semester I-2020,” imbuh Pradnyawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id